Tuesday, February 10, 2009

Multivitamin Tak Mampu Cegah Kanker dan Penyakit Jantung

PENELITIAN terbesar atas pengunaan multivitamin pada perempuan usia lanjut membuktikan bahwa pil-pil tersebut tidak berarti apa-apa dalam pencegahan kanker pada umumnya atau penyakit jantung.

Penelitian selama delapan tahun pada 161.808 wanita postmenopause (usia 50-an) ini juga mengecewakan para pria yang gemar mengonsumsi vitamin.

Jutaan warga Amerika diberitakan telah menghabiskan miliaran dollar untuk membeli vitamin demi meningkatkan kesehatan mereka. Ini karena penelitian yang memfokuskan diri pada kanker dan penyakit jantung membuktikan konsumsi makanan kaya vitamin dapat melindungi mereka dari penyakit-penyakit itu. Namun, bukti itu bukan hendak menyatakan bahwa pil-pil vitamin (supelemen) itu merupakan pengganti yang terbaik.

Marian Neuhouser, peneliti dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle memberikan nasihat, "Dapatkan vitamin dan mineral dari makanan. Makanan lebih baik daripada suplemen," tegas Neuhouser.

Dr JoAnn Manson yang juga ikut menulis hasil penelitian ini di Archives of Internal Medicine

Satu hal yang perlu diingat, data-data ini sifatnya observasional, bukan hasil penelitian ilmiah ketat. Lagipula, tak jelas apakah konsumsi vitamin bisa mencegah kanker yang sudah ada bertahun-tahun, jelas Manson dari Rumah Sakit Harvard Brigham and Women.

Dia menyatakan, multivitamin mungkin masih berguna "sebagai salah satu bentuk asuransi" bagi mereka yang pola makannya tak sehat.

Eric Jacob, seorang epidemiologis dari American Cancer Society menyatakan kalau suplementasi vitamin memang tidak dianjurkan, gantinya Anda harus mengonsumsi lima porsi buah dan sayur setiap hari dan membatasi konsumsi daging merah.
edisi Senin menyatakan, riset ini bukan berarti hendak bilang bahwa multivitamin tidak berguna sama sekali.

No comments: