Sunday, February 22, 2009

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa bersel tunggal yang disebut Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat menyerang semua jenis satwa, termasuk burung, ikan, kelinci, anjing, babi, kambing dan mamalia lain, bahkan manusia. Parasit ini juga bisa terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung oosit (salah satu bentuk infektif) toksoplasma.

Toksoplasma dapat menyerang siapa saja tanpa memandang jenis kelamin dan umur. Sebagian besar orang yang terinfeksi toksoplasma telah membentuk kekebalan tubuh sehingga parasit toksoplasma tidak berkembang dan terbungkus dalam kista yang terbentuk dari kerak perkapuran (kalsifikasi).

Manusia yang memakan daging yang mengandung kista toksoplasma dalam keadaan setengah matang atau mentah dapat menjadi sumber penularan toksoplasma. Kista toksoplasmosis di dalam daging baru mati dan tidak menulari kalau sudah dipanaskan lebih dari 66 derajat Celcius, atau sudah diasap.

Toksoplasma dalam bentuk tachizoit terdapat dalam cairan tubuh seperti darah, air liur, dan cairan sperma, yang mampu ditularkan oleh serangga lewat gigitan. Tachizoit pun bisa bersarang di calon telur atau kelenjar susu sehingga tidak menutup kemungkinan telur dan air susu pun bisa tertular toksoplasma. Penularan juga bisa terjadi lewat transfusi darah atau transplantasi organ yang membawa kista toksoplasma. Cangkok jantung, ginjal, dan hati bisa menjadi jalan penularan toksoplasma. Toksoplasmosis tidak ditularkan dari manusia ke manusia lain. Tapi, penularan melalui plasenta sangat mungkin terjadi dari ibu hamil yang terinfeksi pada janinnya.

Parasit toksoplasma kebanyakan berkembang biak dalam sel darah putih, jaringan parenkim, dan sel endotel dengan cara membelah diri. Setelah berkembang biak, parasit ini kemudian membentuk kista. Dalam bentuk inilah parasit akan berdiam diri di dalam jaringan saraf mata, otot jantung, alat pencernaan, dan lain sebagainya. Pada saluran pencernaan hewan sebangsa kucing, toksoplasma bahkan mampu berkembang biak secara lengkap. Sebab itu bangsa kucing disebut induk semang difinitif. Pada kotoran kucing, toksoplasma ditemukan dalam bentuk telur. Dalam waktu 48 jam telur itu akan berubah menjadi bentuk-bentuk infektif yang berbahaya bagi manusia atau hewan lain jika tertelan melalui makanan atau minuman yang tercemar.

Infeksi toksoplasma pada orang dewasa biasanya menimbulkan keadaan berat. Sebagian besar akan sembuh dengan sempurna. Gejala penyakit juga biasanya ringan bahkan cukup banyak orang dewasa tidak menyadari bahwa dirinya pernah terinfeksi toksoplasma. Infeksi ini baru bisa dideteksi jika dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium.

Diagnosa penyakit ini dapat diketahui terutama dari hasil pemeriksaan serologi lgG anti toksoplasma. Pemeriksaan seringkali dilakukan bersama dengan rubella, cytomegalovirus, dan herpes simpleks, sehingga seringkali disebut sebagai pemeriksaan TORCH.

Beberapa jenis antibiotik dapat digunakan untuk menyembuhkan toksoplasmosis. Selain itu, pengobatan alternatif yang berasal dari tumbuhan, homepati, dan akupuntur juga dapat digunakan. Hingga kini belum ada jenis vaksin yang dapat mencegah terjadinya toksoplasmosis.

Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan mencegah infeksi toksoplasma, yaitu dengan menghindari kontak langsung dengan kotoran hewan peliharaan:

1. Membuang feces kucing setiap hari. Gunakan sarung tangan saat membersihkan kotoran hewan peliharaan anda atau saat berkebun, dan biasakan mencuci tangan dengan sabun terutama sebelum makan.

2. Biasakan mencuci sayuran dan buah-buahan dengan air matang sebelum dikonsumsi, hindari mengkonsumsi daging setengah matang, dan hindari minum susu yang belum disterilkan.

3. Simpan persediaan daging pada suhu minus 20 derajat celcius selama 2 hari. Suhu ekstrim ini dapat menghambat parasit toksoplasma hidup dan berkembang biak.

4. Jaga kebersihan lingkungan tempat tinggal termasuk suhu dan kelembaban.

5. Jangan biarkan kucing peliharaan anda memakan tikus atau daging mentah. Berikan makanan yang sudah direbus atau makanan pabrikan yang sudah memenuhi kebutuhan gizi kucing.

6. Dan bawalah secara rutin hewan peliharaan ke dokter hewan untuk mengetahui apakah terinfeksi parasit toksoplasma

No comments: