Sunday, February 8, 2009

Kesemutan

Kesemutan sering disebut sebagai parestesia. Kesemutan ini merupakan suatu sensasi yang dirasakan tanpa ada rangsangan dari luar. Rasa kesemutan bermacam-macam, seperti rasa panas, tertusuk-tusuk, dan kesemutan.

Kesemutan dapat terjadi di tangan, kaki, wajah, maupun di seluruh bagian tubuh. Setiap orang pasti pernah mengalami kesemutan. Kesemutan terjadi karena syaraf yang tertekan. Misalnya saja jika kita duduk terlalu lama dalam posisi kaki tertekuk. Kesemutan akan baik kembali dengan sendirinya jika kita meregangkan atau meluruskan bagian tubuh yang kesemutan. Kesemutan yang terjadi sesaat umumnya tidak menimbulkan masalah. Namun jika kesemutan muncul secara terus menerus, Anda harus waspada karena seringkali kesemutan merupakan petanda dini penyakit berat. Segera konsultasikan pada dokter Anda.

Semua penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf dapat menyebabkan kesemutan, seperti penekanan saraf tulang belakang akan mengakibatkan kesemutan di daerah kaki. Penekanan saraf di leher akan mengakibatkan gejala kesemutan di tangan. Stroke maupun tumor di kepala dapat menyebabkan gejala kesemutan, namun biasanya kesemutan yang terjadi adalah pada satu sisi tubuh. Misalnya kesemutan pada tangan dan kaki kiri. Jika Anda mengalami kesemutan yang seperti itu, hati-hati karena hal tersebut dapat merupakan petanda stroke. Kesemutan juga dapat terjadi jika Anda kekurangan vitamin B, khususnya vitamin B12. Umumnya kesemutan dirasakan di seluruh bagian tubuh, khususnya ekstresimitas. Penyakit diabetes juga dapat menyebabkan kesemutan yang umumnya dirasakan pada ujung tangan maupun kaki.

Saat Anda sedang berkonsultasi dengan dokter, biasanya dokter akan melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mencari tahu sebab kesemutan tadi. Karena sebab sangat beragam dan dapat mengenai seluruh bagian tubuh maka dokter akan melakukan pemeriksaan neurologi menyeluruh untuk melihat berbagai kemungkinan penyakit yang mendasarinya. Pemeriksaan penunjang seperti laboratorium maupun radiologi dilakukan sesuai indikasi penyakit yang mendasarinya. Pengobatan yang diberikan juga berdasarkan penyakit yang mendasarinya. Contohnya saja :

  1. Jika kesemutan terjadi pada penderita diabetes (Neuropati diabetik), pengobatan dilakukan dengan mengontrol gula darah dan pemberian obat-obatan yang bersifat neurotropik dan vitamin B.

  1. Namun jika kesemutan disebabkan oleh penekan saraf, maka pengobatan harus dilakukan dengan modifikasi gerakan tubuh, pemberian neurotropik, dan mungkin pada kasus yang berat dipertimbangkan untuk melakukan operasi.

Jika kesemutan terjadi karena stroke, pengobatan harus segera dilakukan. Contohnya saja pada stroke akibat sumbatan, penderita harus diberikan obat pengencer darah. Penderita juga harus diberitahukan bagaimana pengaturan risiko akibat stroke, seperti hipertensi dan kolesterol.