Glaukoma, --penyakit yang menyerang bola mata akibat gangguan syaraf mata merupakan penyebab kebutaan kedua selain katarak. Secara progresif, perlahan-lahan akan menimbulkan gangguan lapangan pandang. Pada tingkat lanjut terjadi gangguan penglihatan.
Menurut dr, I Made Agus Kusumadjaja, Sp.M, spesialis penyakit mata RS Sanglah, keturunan menjadi faktor utama penyebab glaukoma. Gangguan saraf mata dipicu oleh tekanan bola mata yang melebihi angka normal yang berkisar 10-20. Tekanan bola mata yang terlalu kuat inilah yang beresiko menimbulkan gangguan saraf. Selama ini, pengobatan dilakukan hanya untuk mengurangi tekanan bola mata bagi penderita glaukoma akut. Antisipasi dini, pesan dr Agus, masyarka wajib memeriksa mata secara rutin agar mudah diketahui gejala awal.
Pada stadium awal (glaukoma kronis), belum diketahui gejala. Biasanya, sebut dr Agus, pasien hanya mengeluh pusing. Tapi dibiarkan tanpa pengobatan, pasien tidak sadar saat di jalan bisa menabrak benda-benda di sekitarnya. Pada glaukoma akut, muncul gejala; mata merah, bengkak, sakit kepala, muntah, keluar keringat dingin dan penglihatan tiba-tiba kabur. Pengobatan pada stadium kronis dilakukan dengan memberikan obat untuk minum. Bila masih belum sembuh, dilakukan terapi laser (bedah).
Sekarang, bagi penderita glaukoma tidak perlu takut karena sudah ada operasi pembuatan katup mata dengan teknik Ahmed Valve. Operasi itu lebih sering dilakukan bagi penderita glaukoma akut. Teknik itu dapat juga dijalani penderita yang mengalami trauma pada mata.
Bahan katup dipilih dari silicon agar mudah diterima tubuh. Katup berguna untuk mengeluarkan tumpukan cairan di bola mata. Caranya, membuat hubungan saluran dari bilik mata depan di bawah konjungtiva dengan alat katup. Teknik ini dilakukan pada penderita dengan tekanan bola mata lebih dari 30 dengan tingkat kesembuhan lebih besar dibanding tekanan bola mata lebih dari 50. Bila pasien rajin mengontrol mata, bisa cepat sembuh.( Wayan Nita)
No comments:
Post a Comment