Friday, July 31, 2009

Atasi Infeksi dengan Madu dan Larva

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Meningkatnya angka kuman yang resisten atau kebal terhadap obat-obatan modern turut menambah jumlah angka kematian akibat infeksi yang dialami di rumah sakit. Jumlah kuman yang resisten meningkat lebih cepat dibandingkan penemuan obat antibiotik baru. Untuk mengantisipasi hal ini, para perawat, salah satunya dari Royal United Hospital di Bath, mulai menggunakan larva atau ulat dan madu manuka dalam mengatasi kuman resisten di rumah sakit. Menurut mereka, madu dan larva ini ternyata menawarkan manfaat yang lebih baik daripada obat-obat modern. Karena itu, menurut petugas kesehatan dari rumah sakit tersebut, perang melawan kuman resisten di rumah sakit, akan beralih dari pengobatan modern ke metode tradisional.

Madu dan terapi larva, menurut mereka, merupakan 2 pengobatan yang sedang banyak dicoba di berbagai negara untuk melawan infeksi yang bersifat mematikan seperti Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). The Royal United Hospital di Bath, merupakan salah satu rumah sakit yang sekarang sedang menggunakan madu manuka dan larva dari lalat hijau yang sudah disterilkan, untuk mengatasi pasien dan luka yang mereka derita.

Menurut para dokter, kadar gula yang tinggi dalam madu akan menciptakan lingkungan bebas air sehingga bakteri tidak bisa hidup di dalamnya. Selain itu, kandungan asam dalam madu juga bersifat antibakteri. Berbeda dengan madu yang dijual di pasaran, madu manuka, yang dipanen dari tanaman asli asal New Zealand, sudah disterilkan dengan cara radiasi untuk membunuh semua spora bakteri yang mungkin terdapat di dalamnya. Sedang larva digunakan untuk mempercepat penyembuhan dengan menempatkan mereka pada luka dan bisul. Larva ini akan memakan jaringan mati tanpa mengganggu jaringan yang sehat.

"Madu sudah digunakan sebagai alat pengobatan selama berabad-abad. Tapisekarang produk baru ini telah mengatasi msalah-masalah yang berkaitan dengan madu tradisional dan membawanya kepada sistem pengobatan modern," tutur Kate Purser dari Royal United Hospital, seperti dikutip situs dailymail.

Menurut Purser, larva bisa digunakan saat obat konvensional sudah tidak ampuh lagi atau jika luka membutuhkan pengobatan yang lebih cepat. Mungkin Anda merasa geli."Tapi begitu larva diletakkan di atas luka, ternyata hanya beberapa pasien yang mengaku merasakan sedikit sensasi geli dan sebagian besar pasien tidak merasakan apa-apa."

Dorothy Yeo dari Bath misalnya, mengaku merasa lebih baik setelah mengoleskan madu ke bisul yang dideritanya."Bisul ini membuat saya kesakitan dan tidak bisa tidur sebelumnya, tapi sekarang saya bisa tidur tanpa minum obat." Selain itu, sel kulit baru juga sudah mulai tumbuh di atas lukanya."Saya sangat senang dan menganjurkan agar orang lain juga bisa menggunakan."

Selamatkan Ginjal dengan Gigi yang Sehat

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Memasuki usia tua, seseorang mengalami banyak kemunduran pada sistem organ tubuhnya. Berbagai penyakit sistemik seperti penyakit hati, ginjal, dan jantung menjadi hal yang menghantui banyak orang lanjut usia. Ketakutan akan penyakit-penyakit yang mengancam jiwa sayangnya membuat banyak orang menganggap kesehatan gigi dan mulut seolah-olah menjadi kurang penting. Padahal banyak penyakit yang berawal dari penyakit gigi dan mulut.

Salah satunya adalah penyakit ginjal, yang merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat kita namun sebagian besar penderita tidak menyadari adanya gejala-gejala penyakit tersebut pada tubuh mereka. Menurut National Kidney Foundation, satu dari sembilan orang dewasa di Amerika menderita penyakit ginjal kronik. Penyakit ini dapat mempengaruhi tekanan darah dan kesehatan tulang. Pada akhirnya penyakit ini dapat mengarah kepada penyakit jantung atau gagal ginjal.

Dari beberapa laporan penelitian baru-baru ini, dilansir fakta-fakta bahwa faktor resiko seperti penyakit periodontal, kurangnya pendidikan dan pengetahuan tentang kesehatan, serta buruknya akses terhadap fasilitas dan sarana kesehatan sangat berkaitan dengan penyakit ginjal kronik.

Penyakit periodontal adalah penyakit pada jaringan pendukung gusi, di mana terjadi peradangan atau pun infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Dalam bahasa kedokteran peradangan jaringan periodontal disebutperiodontitis, dalam tingkat lanjut periodontitis menyebabkan kerusakan tulang dan mengakibatkan kegoyangan gigi sehingga gigi akhirnya harus dicabut. Periodontitis merupakan penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa.

Dalam penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Journal of Periodontology, didapati bahwa orang dewasa yang tidak bergigi lebih besar kemungkinan untuk menderita penyakit ginjal kronik daripada orang dewasa yang gigi geliginya masih cukup lengkap. Penelitian yang dilakukan oleh penelitia dari Case Western Reserve University, Cleveland, Ohio tersebut melibatkan 4053 orang dewasa berusia 40 tahun keatas. Fungsi ginjal dan kesehatan periodontal pada partisipan tersebut diperiksa, dan dari hasil penelitian tersebut terungkap bahwa partisipan yang sudah kehilangan semua gigi ternyata lebih besar kemungkinan untuk menderita penyakit ginjal kronik daripada partisipan yang giginya masih lengkap. Menurut penelitinya, peradangan kronik yang destruktif pada jaringan periodontal dapat berperan dalam tingginya angka penyakit ginjal kronik di antara pasien tidak bergigi.

Pada penelitian lain yang dilakukan oleh peneliti dari Medical University Polandia, didapati angka periodontitisyang lebih tinggi pada penderita ginjal kronik dibandingkan dengan populasi umum terutama pada penderita gagal ginjal yang harus menjalani cuci darah secara rutin. Dapat diasumsikan bahwa penyakit ginjal kronik dan penyakit periodontal memiliki hubungan kausatif dua arah.

Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut yang terpelihara dapat menghindarkan seseorang dari resiko menderita penyakit ginjal kronik. Sebaliknya, tindakan profilaksis dan perawatan penyakit gigi dan mulut secara dini dan seksama pada penderita penyakit ginjal kronik dapat berdampak positif bagi kesehatan umum pasien tersebut. Terapi periodontal tersebut meliputi pembersihan karang gigi, penghalusan akar, dan pemberian antibiotik yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat peradangan secara signifikan

Melihat Kesehatan Melalui Kuku

Pengobatan Ust. Galih Gumelar -Tahukah Anda kalau kuku bisa mencerminkan kesehatan Anda secara umum? Warna putih di satu bagian atau merah muda di bagian lainnya, serta kuku yang mudah patah bisa menjadi pertanda adanya penyakit di dalam tubuh. Gangguan di liver, paru-paru, dan jantung bisa terlihat dari kondisi kuku Anda. Berikut beberapa rahasia kuku yang menggambarkan masalah lain dalam tubuh. Dengan mengenali gejala sejak dini, tentunya penyakit yang mungkin sudah terdapat di dalam tubuh bisa ditangani lebih awal dan lebih mudah.

1. Kuku pucat(pale nail)

Kuku yang sangat pucat kadang-kadang berkaitan dengan proses penuaan. Akan tetapi, bisa juga menandakan adanya penyakit serius, seperti:

  • Anemia
  • Gagal jantung
  • Diabetes
  • Penyakit liver
  • Kurang gizi

2. Kuku berwarna putih(white nail)

Kuku yang berwarna putih dengan bagian pinggir yang lebih gelap, bisa mengindikasikan masalah liver, seperi hepatitis. Jika Anda mengalami hal ini, perlu juga dicuigai adanya gangguan liver lainnya.

3. Kuku berwarna kekuningan (yellow nail)

Infeksi jamur merupakan salah satu penyebab paling umum kuku berwarna kuning. Jika infeksi makin memburuk, maka nail bed akan mengerut, kuku menebal dan remuk. Pada beberapa kasus, kuku berwarna kuning menandakan kondisi yang lebih serius seperti penyakit gondok atau psoriasis.

4. Kuku berwarna kebiru-biruan(bluish nail)

Semburat kebiru-biruan di kuku merupakan pertanda kalau tubuh kekurangan oksigen. Ini bisa menunjukkan adanya infeksi di paru-paru, seperti pneumonia.

5. Permukaan kuku berbintik dan bergelombang(rippled nail)

Permukaan kuku yang berbintik-bintik merupakan gejala awal psoriasis atau peradangan sendi. Psoriasis merupakan salah satu penyakit kulit yang hampir 10%-nya diawali dengan masalah kuku seperti ini.

6. Kuku pecah-pecah(cracked nail)

Kuku yang kering dan rapuh serta sering pecah-pecah dikaitkan dengan penyakit gondok. Jika kondisi pecah-pecah ini dipadukan dengan warna kekuningan, maka cenderung disebabkan oleh infeksi jamur.

7. Peradangan di lipatan kuku(puffy nail fold)

Warna kemerahan dan bengkak di sekitar kuku merupakan pertanda adanya peradangan pada lipatan kuku. Hal ini bisa disebabkan oleh lupus atau gangguan jaringan penghubung lainnya.

8. Garis berwarna gelap di bawah kuku (dark lines)

Garis gelap di bawah kuku kadang-kadang disebabkan oleh melanoma, jenis kanker kulit yang paling berbahaya. Karena itu, jika mengalami hal ini, sebaiknya langsung memeriksakan diri ke dokter.

9. Gigit kuku(gnawed nail)

Menggigit kuku mungkin saja dianggap sebagai kebiasaan lama. Tapi, pada beberapa kasus, hal ini merupakan pertanda kecemasan yang bisa ditangani dengan pengobatan. Menggigit kuku dikaitkan dengan obsessive-compulsive disorder. Jika Anda tidak bisa menghentikan kebiasaan ini, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter.

Kuku hanya satu pertanda

Meskipun perubahan pada kuku seringkali diikuti dengan adanya penyakit tertentu, perubahan ini biasanya bukanlah pertanda awal. Selain itu, banyak perubahan kuku yang tidak membahayakan kesehatan. Tidak semua yang mengalami perubahan kuku mengalami hepatitis. Karena itu, jika Anda mencemaskan kondisi kuku Anda, ada baiknya berkonsultasi dengan pakar dermatologi.

Konsumsi Ikan dapat Mengurangi Risiko Gangguan pada Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Konsumsi ikan tuna dan ikan lainnya telah diteliti dapat mengurangi angka kejadian dari infark (kematian sel) otak subklinis dan abnormalitas dari substansi putih otak. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi ikan dalam porsi sedang pada orang dewasa berkaitan dengan penurunan abnormalitas otak yang dibuktikan melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Konsumsi ikan yang dimaksud dalam hal ini adalah ikan dengan pengolahan direbus atau dipanggang.

Jenis ikan yang yang memiliki peran penting dalam kesehatan adalah yang mengandung eicosapentanoic dandocosahexanoid acid. The American Heart Association (AHA) menganjurkan agar memakan ikan minimal 2 kali dalam seminggu. Rekomendasi yang mereka berikan adalah ikan seperti makarel, tuna, herring, dan salmon yang memiliki kandungan omega 3 dalam kadar tinggi.

Penelitian yang diketuai oleh Jyrki Virtanen, PhD dari Universitas Kuopio di Finlandia melibatkan 3660 partisipan usia 65 tahun ke atas atau lebih tua. Semua partisipan merupakan bagian dari Penelitian Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah, dan memiliki pemeriksaan MRI sebagai dasar. Lima tahun kemudian, hanya sekitar 2300 pasien yang membutuhkan pemeriksaan MRI ulang.

Setelah menganalisis berbagai faktor risiko multipel, peneliti menemukan bahwa risiko mengalami infark di satu atau beberapa tempat, lebih rendah pada mereka yang mengkonsumsi tuna dan ikan lain 3 kali atau lebih dalam seminggu dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi ikan kurang dari 1 kali sebulan. Mereka menemukan bahwa konsumsi ikan berkaitan dengan penurunan angka kejadian dari infark subklinis. Dan ikan juga berkaitan dengan penurunan gangguan pada substansi putih di otak. Para peneliti juga menemukan bahwa tidak didapatkan keterkaitan antara ikan yang digoreng dengan abnormalitas dari otak.

Sumber : www. fairmanstudios.com

Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan diantaranya adalah rekruitmen berdasarkan polulasi, jumlah partisipan yang besar, dan pemeriksaan menyeluruh mengenai faktor risiko lain, termasuk memiliki MRI sebagai dasar. Namun penelitian ini juga memiiliki kelemahan diantaranya adalah adanya faktor lain yang mendukung kesehatan seperti pola hidup sehat. Para peneliti memerlukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai konsumsi ikan atau minyak ikan untuk membuktikan keterkaitannya menurunkan angka kejadian iskemik.

7 Cara Kuatkan Sistem Imun

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Gaya hidup modern yang seringkali tidak sehat membuat sistem kekebalan tubuh lebih sering ditantang dari sebelumnya. Pola makan yang tidak sehat, meningkatnya stres, serta pencemaran setiap harinya melemahkan daya tahan tubuh. Akibatnya, tidak mengherankan kalau semakin banyak kejadian alergi, demam dan flu berulang, kelelahan kronis, serta iritasi terhadap lingkungan. Gangguan sistem imun, baik karena kurang aktif atau terlalu aktif, juga semakin meningkat. Untuk menguatkan sistem imun, berikut 7 langkah yang bisa menjadi panduan Anda.

Konsumsi diet seimbang. Diet seimbang sangat penting dalam menjaga fungsi sistem kekebalan tubuh.

Diet kaya buah dan sayuran. Buah dan sayuran mengandung berbagai fitonutrisi, vitamin dan mineral yang sangat penting dalam menguatkan sistem imun. Asupan vitamin dan mineral esensial akan menjaga sistem imun agar bekerja dengan benar dan menyediakan perlindungan dari infeksi dan penyakit. Anda juga bisa mendapatkan mineral dari ikan, unggas, daging rendah lemak, produk susu rendah lemak, sereal serta kacang-kacangan. Jangan lupa juga mengonsumsi keju, telur atau liver yang kaya vitamin A dan bayam, ubi jalar atau wortel yang kaya beta karoten setiap harinya.

Banyak istirahat. Tubuh juga memerlukan istirahat dari segala stres dan tekanan untuk mengembalikan energi yang terkuras. Kita sepenuhnya bergantung pada tidur yang cukup untuk mengisi kembali energi dan menyegarkan pikiran. Selama tidur, tubuh akan melepaskan zat yang berfungsi menguatkan sistem imun. Karena itu, ada baiknya menambah jumlah jam tidur khususnya saat sakit. Kesibukan kerja ditambah segudang aktivitas di rumah seringkali membuat kita lupa akan aspek satu ini. Akibatnya, tanda-tanda kelelahan ekstrim, panik dan mudah marah juga semakin meningkat.

Program olahraga. Untuk membangun sistem kekebalan tubuh, setiap orang disarankan untuk mengikuti program olahraga mulai dari intensitas rendah hingga sedang selama 25-30 menit per harinya. Tentunya Anda sudah tahu betapa nyamannnya perasaan saat memiliki berat badan ideal. Dan olahraga, akan membantu Anda mempertahankan bentuk badan Anda.

Minum 6-8 gelas per hari. Sebagian besar cairan tubuh terdiri atas air yang berfungsi untuk mengangkut nutrisi ke seluruh tubuh dan mengeluarkan sampah melalui air seni. Selain itu, air juga penting dalam proses reaksi kimia yang berlangsung dalam tubuh. Air berperan sebagai pelumas di sekitar persendian dan melindungi jaringan dan organ-organ tubuh yang sensitif, termasuk tulang belakang dan mata. Karena itu, pastikan Anda terhindar dari dehidrasi.

Tambah asupan vitamin C. Pastikan Anda mendapatkan asupan vitamin C sebanyak 1000-2000 mg per hari. Vitamin C bisa menurunkan kadar histamine. Selain itu, konsumsi vitamin C setiap hari bisa meningkatkan kadarimmunoglobulin, protein darah yang berperan sebagai antibodi untuk melawan penyakit.

Pastikan asupan seng Anda terpenuhi. Kekurangan mineral satu ini akan sangat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Anda bisa mendapatkan seng dari biji labu, daging sapi yang rendah lemak, serta kerang. Sebuah studi yang melibatkan partisipan lanjut usia menunjukkan, multi-vitamin dan suplemen mineral bisa meningkatkan respon sistem kekebalan tubuh. Pastikan kalau Anda mendapatkan 400 mg magnesium per hari. Magnesium berperan penting dalam penyaluran impuls-impuls saraf dalam tubuh. Anda juga bisa mendapatkan magnesium dari kacang polong, biji-bijian, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.

Cuka Bantu Cegah Obesitas

Pengobatan ust. Galih Gumelar - CUKA, yang mungkin biasa Anda gunakan sebagai dressing salad ternyata tidak hanya bermanfaat menambah rasa. Menurut para ilmuwan dari Jepang, cuka merupakan senjata terbaru dalam menurunkan berat badan. Menurut peneliti, cuka ini bekerja dengan cara mengaktifkan gen yang membantu menghancurkan lemak.

Cuka bukan hal yang baru dalam bidang pengobatan. Bahan satu ini telah lama digunakan dalam sistem pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Dan, secara perlahan, bukti medis mulai membenarkan klaim-klaim mengenai manfaat cuka tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini misalnya, penelitian telah membuktikan kalau komponen kimia utama dalam cuka, yang disebut dengan asam cuka, bisa membantu mengontrol tekanan dan gula darah.

Dalam studi terbaru ini, Peneliti Tomoo Kondo dan teman-temannya menyatakan kalau cuka juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan dan melawan obesitas. Dalam percobaannya, Kondo memberikan asam cuka atau air kepada tikus-tikus melalui sebuah pipa. Semua tikus diberikan makanan kaya lemak untuk dikonsumsi secara normal.

Studi yang rencananya akan dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry edisi 8 Juli mendatang ini menemukan, tikus-tikus yang diberikan asam cuka mengalami pertambahan lemak tubuh 10% lebih sedikit dibandingkan tikus-tikus yang tidak menerima asam cuka. Menurut para peneliti, jumlah makanan yang dikonsumsi tikus-tikus tersebut tidak terpengaruh.

"Asam cuka diyakini mengaktifkan gen-gen yang berfungsi memproduksi protein yang membantu memecah lemak," ujar peneliti seperti dikutip situs webmd. Proses seperti ini, menurut peneliti, akan mencegah pembentukan lemak di dalam tubuh. Dengan begitu, juga akan mencegah penambahan berat badan.

Cara Penyebaran Kanker Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Penelitian yang dilakukan di Universitas Oxford dan diterbitkan di dalam jurnal PLoS One, telah berhasil mengidentifikasikan mekanisme mengenai bagaimana sel kanker dapat masuk ke pembuluh daran menuju otak. Hal ini akan berguna untuk membuat obat jenis baru dengan mekanisme mencegah sel kanker menyebar dan tumbuh di otak.

Metastasis adalah proses penyebaran dan pertumbuhan sel kanker dari massa kanker utama ke organ di sekitarnya. Hal ini merupakan penyebab utama mengapa kanker merupakan penyakit yang berbahaya dan menyebabkan kematian.

Metastasis ke organ otak merupakan penyebab paling umum kanker yang berkembang di otak atau susunan saraf pusat. Jumlah metastasis otak mencapai 10 kali lipat dibandingkan kanker yang berasal dari otak sendiri (original). Sekali sel kanker bermetastasis ke otak, prognosis pasien ke depan tidak terlalu bagus. Umumnya pasien hanya dapat bertahan 9 bulan dengan terapi maksimal. Sekitar 20% dari seluruh penderita kanker akan bermetastasis ke otak.

“Metastasis ke otak merupakan tahap terminal dari penyakit kanker dan sangat sedikit yang diketahui mengenai proses tersebut,” kata dr. W Shawn Carbonell, seorang peneliti post-doctoral di MRC/CRUK Gray Institute for Radiation Oncology and Biology Universitas Oxford. ”Namun dengan melakukan berbagai penelitian mengenai hal ini, diharapkan kita akan mampu memberikan suatu terapi yang lebih baik untuk mengatasi penyebaran kanker tersebut.”

Tim penelitian dari Universitas Oxford yang dipimpin oleh profesor Ruth Muschel dari Gray Institute for Radiation Oncology and Biology mencoba menjawab pertanyaan : bagaimana sel kanker tumbuh dan berkembang di dalam otak? Mereka melakukan penelitian berbagai jenis sel kanker baik dari manusia maupun tikus (sel kanker payudara, melanoma, limfoma) dan memeriksa bagaimana sel kanker tersebut bertumbuh di dalam otak (in vitro).

Para peneliti menemukan bahwa sel kanker mulai bertumbuh melalui dinding pembuluh darah otak pada 95% kasus, bukan di sel saraf secara langsung. Peneliti menduga bahwa dengan menguasai pembuluh darah di orak, sel kanker akan memperoleh nutrisi dan oksigen serta dapat berkembang biak tanpa perlu menumbuhkan pembuluh darah sendiri. Selain itu, sel kanker membutuhkan pembuluh darah otak untuk menginvasi otak secara keseluruhan.

Ketergantungan sel kanker terhadap pembuluh darah di otak merupakan suatu celah untuk membantu menemukan terapi baru untuk kanker, ujar profesor Muschel. Penemuan ini merupakan salah satu bagian dari teka-teki dimana hal ini merupakan terobosan untuk menemukan terapi pencegahan penyebaran sel kanker di otak.

Mitos Salah tentang Diabetes

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Penyakit diabetes semakin banyak berkembang. Penderitanya pun tak terbatas pada golongan usia tertentu atau berdasarkan salah satu jenis kelamin saja. Tak heran, jika pencegahan dan penanganan yang benar tentang penyakit itu semakin banyak digaungkan di seluruh dunia.

Namun, seringkali ditemukan beberapa mitos salah mengenai diabetes dalam masyarakat. Padahal, bisa jadi kesalahan itu justru bisa menjerumuskan dalam keadaan yang berbahaya.

Berikut adalah beberapa mitos salah mengenai diabetes serta alasannya yang perlu Anda ketahui, antara lain :

Mitos 1 : Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan diabetes

Salah. Penyebab diabetes belum dipahami sepenuhnya. Terlalu banyak mengonsumsi gula tidak secara otomatis menyebabkan diabetes. Alih-alih, diabetes mulai ketika kemampuan tubuh untuk memproses makanan menjadi glukosa yang dibutuhkan sel tubuh terganggu. Sebuah jenis hormon yang disebut insulin diproduksi didalam pankreas. Insulin membantu sel dalam tubuh untuk menggunakan glukosa menjadi bahan bakar. Hal itu merupakan tipe diabetes yang paling umum dan penyebabnya.

Diabetes Tipe 1 muncul ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin. Tanpa insulin, gula yang dikonsumsi akan terkumpul di aliran darah. Orang yang terkena diabetes tipe 1 harus mendapatkan insulin agar gula dapat masuk ke dalam sel.

Sementara itu diabetes tipe 2 muncul ketika insulin tidak berfungsi sebagaimana seharusnya atau biasa disebut resistensi insulin atau jika pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Orang yang kelebihan berat badan cenderung mengalami hal itu. Kejadian itu dapat terjadi pada orang dengan usia berapa saja. Selain itu, wanita bisa mengalami diabetes pada masa kehamilan yang disebut gestational diabetes.

Mitos 2 : Jika dokter mengatakan Anda memiliki garis batas diabetes, maka tidak perlu khawatir

Tidak ada istilah garis batas diabetes. Untuk sebagian besar orang, perbatasan berarti mereka tidak memiliki diabetes sehingga tidak perlu mengontrol apa pun. Hal itu salah! Jika Anda memiliki diabetes, maka terima kenyataan Anda mengidapnya. Diabetes harus diobati dan dianggap serius.

Jika Anda mengalami pradiabetes, yaitu ketika kadar gula darah tinggi namun belum sampai tingkat diabetes, maka sebaiknya Anda menyikapinya dengan serius.

Mitos ke-3 : Jika saya tidak perlu minum obat diabetes, maka diabetes saya tidak serius

Tidak semua penderita diabetes membutuhkan obat. Jika tubuh memperoduksi sebagian kecil insulin, menurunkan berat badan, menerapkan pola makan sehat serta berolahraga secara teratur maka insulin akan bekerja lebih efektif. Namun, diabetes senantiasa berubah seiring dengan waktu dan bisa saja bantuan obat diperlukan nantinya.

Mitos ke-4 : Sebelumnya saya tidak mengonsumsi obat diabetes, namun sekarang dokter telah meminta saya untuk makan obat atau memperoleh insulin tambahan. Artinya, saya telah melakukan sesuatu yang salah atau saya telah gagal

Seperti yang telah disebutkan diatas, diabetes berubah seiring waktu. Sesuatu yang berhasil saat ini, belum tentu akan berhasil di masa datang karena diabetes adalah penyakit yang berkembang terus menerus. Tujuan yang paling penting bagi penderita diabetes adalah tetap menjaga kadar gula darah mendekati normal agar tubuh terasa sehat dan menghindari komplikasi diabetes pada jangka panjang.

Mitos ke-5 : Insulin dapat menyebabkan penambahan berat badan dan menyebabkan obesitas yang tidak baik, sebaiknya Anda menghindari insulin

Dua penelitian yang khusus mengobservasi dan mempelajaari manajemen diabetes yang dilakukan United Kingdom Prospective Study (UKPDS) dan Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) menunjukkan, manfaat dari pengaturan glukosa dengan insulin yang nyatanya tidak menambah berat badan.

Mitos ke -6 : Cara terbaik untuk mengetahui kadar gula darah adalah bagaimana perasaan Anda hari ini

Sebagian orang memiliki gejala ketika kadag gula darah terlalu rendah atau tinggi, sementara yang lainnya tidak. Karena gejala-gejala kadar gula darah tinggi dan rendah hampir serupa, sangat sulit mengetahui arti dari gejala yang Anda rasakan. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah mengecek kadar gula darah seperti biasa.

Mitos ke-7 : Jika kadar gula darah saya tidak melebihi dari 180 mg/dl, tentunya normal untuk saya sebagai penderita diabetes

Tidak! Kadar gula darah para penderita diabetes memang tidak sama dengan kadar gula darah orang normal. Namun, meskipun kadar glukosa Anda tinggi, bukan berarti ukkuran tersebut baik. Kadar gula yang berlebihan dari yang direkomendasikan dapat mengakibatkan kerusakan berbagai organ dan sistem dalam tubuh Anda.

Mitos ke-8 : Diabetes tipe-2 tidaklah serius

Mitos itu sangat berbahaya karena orang yang mempercayai hal itu bisa saja tidak menganggap penyakit ini serius. Semua tipe diabetes sangat serius dan harus ditangani dengan serius juga.

Mitos ke-9 : Ada alat pengukur kadar gula darah yang tidak mengharuskan saya untuk mengeluarkan darah

Setiap pengukur gula darah membutuhkan tetesan darah untuk mendapatkan hasilnya. Ada berbagai jenis pengukur gula darah yang memungkinkan Anda mengambil darah dari telapak tangan atau jari. Yang perlu diingat, Anda harus mengeluarkan darah untuk memperoleh tetesan darah yagn diperlukan.

Mitos ke-10 : Komplikasi diabetes tidak dapat dihindari, jadi mengapa harus memperhatikan penyakit diabetes yang saya alami.

Komplikasi diabetes dapat dihindari. Studi yang dilakukan oleh UKPDS dan DCCT menunjukkan, komplikasi dapat dihambat dan dicegah dengan kontrol gula darah. Diabetes adalah penyakit serius, umum, biaya mahal namun dapat dikontrol. Banyak orang yang mengalami diabetes dapat menjalani hidup normal serta mencegah komplikasi tambahan lainnya

Ramadhan, Tahan Diri dari Makanan Tak Sehat

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Pola makan tidak sehat seperti makan terlalu banyak atau konsumsi gula berlebih seringkali sulit diubah. Alasan klasik adalah kesulitan menahan diri.

Ramadhan menjadi salah satu bagian dari solusi masalah dengan memberikan motivasi, kotrol diri dan kesempatan untuk melaksanakan kebiasaan yang lebih baik.

Saat seseorang berpuasa, maka dia belajar mengontrol nafsu terhadap makanan atau minuman yang disukai secara berlebihan. Selanjutnya, dapat melatih menghentikan melakukan sesuatu yang merusak kesehatan dan kehidupan.

Pakar Nutrisi Universitas West Virginia, Amerika Serikat, Profesor Dr. Mohammad Zafar A. Nomani mengatakan, berpuasa menjaga panas atau perasaan sebah pada perut dan asam pada mulut untuk sebagian masyarakat.

"Yang biasanya disebabkan kenaikan asam gastrik pada lambung," ujar Nomani seperti dilansirIslamonline.net, beberapa waktu lalu.

Mengistirahatkan pencernaan dari kue donat dan kopi serta makanan ringan, lalu memilih konsumsi makanan kaya protein, serat dan bergizi seperti roti gandum, sayuran,kacang-kacangan, dan buah akan mengurangi produksi asam gastrik dan produksi asam oleh empedu.

Bagi para perokok, ada keuntungan lain di bulan puasa yaitu dapat menahan diri seharian. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Lehigh Valley dan Jaringan kesehatan, merokok satu bungkus dalam sehari selama setahun menambah dua gelas tar pada paru-paru perokok.

Tubuh sebenarnya dapat menghilangkan racun tar saat seseorang berhenti merokok termasuk di bulan Ramadhan. Diakhir bulan bebas rokok, indra perasa dan pembau akan kembali berfungsi seperti sedia kala. Anda tidak lagi bernafas pendek dan terjadi peningkatan energi.

Menurut studi yang dilakukan komunitas ilmu jiwa Amerika, kafein dan nikotin memanfaatkan kenaikan potensi marah selama puasa. Tapi, diakhir bualn Ramadhan, tingkat emosi perokok menurun ke level terendah dari sebelumnya selama bulan puasa dimulai.

Dengan meningkatkan perhatian terhadap pola makan selama bulan puasa, maka seseorang akan termotivasi untuk memakan lebih banyak buah dan meminum lebih banyak dari kebiasaan sehari-hari. Selain itu, bulan suci juga akan dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran atas keberadaan Allah SWT.

Menjelang hari akhir bulan puasa, teruskan mengatur pembatasan pola konsumsi dari makanan yang tidak sehat seperti makanan ringan, rokok, kafein, gula. Anda akan menyadari, bisa bertahan tanpa dan merasa lebih baik.

Sesekali anda harus menghilangkan racun pada tubuh dari kafein, gula dan nikotin. Niscaya sakit kepala menghilang dan merasa lebih berenergi dibandingkan saat mengonsumsi kopi setiap pagi.

Depresi Menjauh Berkat Rutinitas Ramadhan

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Tuntutan rutinitas sehari-hari kerap membuat seseorang terlupa akan kebutuhan bersosialisasi. Kebiasaan yang terjadi adalah keluar rumah untuk bekerja dan langsung pulang kembali ke rumah.

Setiap minggu penuh dengan pekerjaan rumah tangga dan aktivitas yang menyita waktu untuk pergi ke mesjid atau mengunjungi teman. Nyatanya rutinitas semacam itu bisa mengarah pada depresi.

Terlebih ketika orang lebih memilih berada di depan televisi atau komputer dibandingkan bercakap-cakap dengan
orang di sekitarnya.

Menurut the Sourcebook for Teaching Science, rata-rata rumah tangga di amerika menonton televisi selama enam jam dan 47 menit setiap hari. Waktu tersebut belum termasuk menghabiskan waktu didepan komputer.

Kebiasaan jutaan orang Amerika yang sangat tergantung pada televisi sebenarnya sudah dapat dikategorikan gangguan kejiwaan. Hal itu diungkapkan Psikolog Rutgers University, Robert Kubey seperti dilansir Islamonline.net, beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, bulan Ramadhan dapat memberikan kesempatan pada umat muslim untuk menjauhi lingkaran isolasi dan depresi. Tradisi Ramadhan menyediakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga dan teman, mengenal lebih baik satu dengan yang lainnya. Serta pertemuan dengan sesama muslim akan menambah persahabatan.

Berbuka puasa dan tarawih menyediakan kesempatan untuk melepaskan diri dari rutinitas dan bersantai bersama keluarga di rumah untuk bercerita tentang keyakinan. Hal itu dapat meningkatkan hubungan sesama manusia dan pemeluk agama.Sosialisasi semacam itu lah yang akan menumbuhkan rasa persaudaraan antara diri seseorang dan masyarakat muslim.

Menurut Pakar Nutrisi Universitas West Virginia, Amerika Serikat, Profesor Dr. Mohammad Zafar A. Nomani, salat tarawih merupakan bonus buat umat muslim. Salat sunah tersebut dapat membakar kalori karena sama dengan melakukan olah raga ringan, sekaligus membantu membakar asupan makanan pada saat berbuka puasa.

Mengubah kebiasaan selama bulan puasa membawa menuju perubahan kehidupan dan membebaskan diri dari kebiasaan buruk. Berpuasa merupakan modal menuju kesadaran bersikap dan memilih. Diharapkan setelah sebulan berpuasa dan menahan diri, maka kebiasaan tersebut dapat dijaga selepas Ramadhan.

Mengambil Manfaat Puasa untuk Detoksifikasi

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Kini semakin banyak ditemui berbagai klinik kecantikan yang menjanjikan detoksifikasi yang menjanjikan penurunan berat badan secara instan. Padahal detoksifikasi atau sering disebut detoks, tidak berarti menurunkan berat badan. Manfaat sebenarnya adalah pengeluaran toksin atau racun dari dalam tubuh.

Menurut Spesialis Gizi dari Hang Lekiu Medical Center, dr. Inayah Budiasti MS.SpGK, definisi detoksifikasi adalah pembuangan racun-racun tubuh dengan cara terbaik memberikan nutrisi yang sesuai untuk sel-sel tubuh. Terdapatnya toksin atau racun di dalam tubuh manusia terjadi secara alami.

Toksin bisa berasal dari ampas makanan dan makanan-makanan yang tidak tercerna. Bisa juga berasal dari udara, kimia seperti pestisida, zat atau makanan aditif, logam berat pada air, kimia industri, residu obat-obat farmasi dan sebagainya.

“Bahkan pikiran dan emosi negatif juga merupakan racun bagi sel sel tubuh kita. Semua ampas atau zat yang tidak diperlukan oleh tubuh akan diperlakukan sebagai racun,” ujar Inayah.

Toksin diproduksi secara alamiah oleh tubuh. Hal itu merupakan proses metabolisme dimana setiap hari terdapat pembelahan sel-sel baru, sementara itu sel-sel lama akan menjadi aus dan mati. Dalam kondisi normal ampas akan dikeluarkan secar teratur setiap harinya melalui sistem pembuangan tubuh.

“Yang paling efektif ialah pembuangan racun tubuh itu melalui buang air besar minimal satu kali. Tidak ada ketentuan yang sama setiap hari, jumlahnya bisa berbeda setiap hari tergantung gaya hidup hari itu,“ paparnya.

Ritual berpuasa yang dilakukan umat islam selama bulan Ramadhan, sebetulnya adalah proses pembuangan racun yang sungguh menyehatkan. Turunnya berat badan hanya merupkan efek samping dari proses detoks tersebut.

Puasa sangat baik dilakukan, tidak hanya untuk orang yang ingin menurunkan berat badan. Orang sehat dengan berat badan ideal pun sangat baik menjalani puasa secara periodik, agar racun yang masuk dalam tubuh tidak menumpuk dan menjadi penyakit yang parah.

“Puasa untuk detoksifikasi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Tetapi prinsipnya satu yakni, tidak memasukkan makanan berlebihan terutama yang tidak sehat, dan mengurangi pemborosan energi hingga energi yang dihasilkan tubuh betul-betul digunakan untuk merontokkan semua racun,” ujar Inayah.

Penghematan energi tadi bisa dilakukan dengan puasa seperti yang selama ini dilakukan umat muslim yaitu makan hanya selepas magrib hingga sebelum subuh, atau membatasi hanya menyantap buah dan sayuran.

Dengan berpuasa atau menyantap makanan yang mudah dicerna maka tubuh tidak menggunakan energi untuk mencerna makanan, tetapi betul-betul untuk membuang racun.

“Sayangnya, tidak semua orang paham akan makna dan tujuan puasa sesungguhnya hingga ketika lepas dari acara puasa, mereka kembali ke pola makan semula. Makanan yang masuk tidak diperhatikan jumlah maupun mutunya. Bahkan di saat puasa pun, kita kerap jor-joran di waktu berbuka hingga proses detoks tidak berlangsung sempurna,” tutur ibu dari tiga anak itu.

Asupan nutrisi yang sesuai sangat penting, pasalnya sel tubuh mendapatkan supplai makanan dari saluran pencernaan yang dialirkan melalui pembuluh darah ke sel di seluruh tubuh

Kombinasi Gemcitabine dengan Erlotinib untuk Pasien Kanker Pankreas

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Untuk terapi kanker pankreas, gemcitabine (Gemzar) masih menjadi andalan. Namun November lalu, FDA menyetujui erlotinib (Tarceva) dikombinasikan dengan Gemzar sebagai lini pertama pasien dengan kanker pankreas yang sudah meluas, yang tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan dan belum mendapat kemoterapi .

Tarceva sebelumnya disetujui untuk kanker paru. Dengan kebijakan FDA kali ini, berarti ini merupakan obat pertama yang disetujui untuk pengobatan kanker pankreas selama dekade terakhir. Meski tidak ditujukan untuk menyembuhkan, namun dari studi klinis ditemukan, kombinasi obat ini bisa memperpanjang harapan hidup pasien.

Dari studi yang dilakukan peneliti dari National Cancer Institute of Canada, 569 pasien kanker pankreas mendapat terapi kombinasi maupun terapi Gemzar saja. Di akhir studi, 24% pasien yang menerima Gemzar dan Tarceva masih bertahan hidup, dan hanya 17% dari kelompok Gemzar.

The progression-free survival yakni waktu yang dibutuhkan sebelum kanker mulai tumbuh lagi pada pasien yang mendapat terapi kombinasi adalah 3,75 bulan atau 6 hari lebih lama dibandingkan pasien yang hanya menerima Gemzar. Rata-rata harapan hidup pada kelompok Tarceva/Gemzar adalah 6,4 bulan, 2 minggu lebih lama dibandingkan penerima Gemzar. Efek samping yang paling sering dari Tarceva adalah rash dan diare. Namun obat ini juga dikaitkan dengan kasus kerusakan paru yang jarang.

Kanker pankreas merupakan jenis kanker yang sulit diterapi. Setiap tahun sekitar 32.000 orang Amerika didiagnosis kanker ini dan hampir semuanya meninggal. Kanker pankreas bertanggungjawab hanya pada 2% kanker baru yang didiagnosis di negara ini, namun menjadi penyebab kematian nomer empat akibat kanker.

Tingginya angka kematian berkaitan dengan sifat alamiah kanker yang progresif dan susah diaignosa sejak awal. Gejala seringkali tidak nampak sampai penyakit ditemukan sudah stadium lanjut dan kematian biasanya terjadi bebarapa bulan setelah diagnosis.

Perokok Beresiko Terkena Kanker Pankreas

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Pankreas merupakan organ berbentuk tuba seperti spong dengan panjang sekitar 15 cm. Terletak di bagian belakang perut dengan kepala pankreas berada di sisi kanan perut. Organ ini terhubung dengan duodenum dan bagian atas usus kecil. Pankreas bertugas membuat jus pankreas dan hormon-hormon termasuk insulin. Jus pankreas yang biasa disebut enzim, membantu mencerna makanan dalam usus kecil. Sedangkan insulin mengontrol sejumlah gula dalam darah.

Gangguan paling menakutkan yang terjadi pada organ ini adalah kanker pankreas. Kanker pankreas bisa menjadi sangat ganas, hingga mengakibatkan kematian. Banyak penderitanya meninggal dalam kurun waktu setahun setelah didiagnosis. Sedangkan yang mampu bertahan hidup hanya sekitar 4%. The National Cancer Intitute menyebutkan kanker pankreas sangat jarang bisa disembuhkan.

Karsinoma pankreas menjadi penyebab utama kematian di AS baik pada laki-laki maupun perempuan. Setidaknya 32.300 orang meninggal di tahun 2006 (American Canker Sosciety). Merokok merupakan salah satu faktor resiko kejadian kanker pankreas. Insiden pada perokok meningkat 3 kali lebih banyak dibanding yang bukan perokok. Kurangnya aktivitas, penyakit pankreas kronis, diabetes dan sirosis merupakan faktor resiko. Menurut American Cancer society, jumlah penderita kanker pankreas meningkat di negara-negara dimana masyarakatnya terbiasa melakukan diet tinggi lemak. Kanker pankreas amat jarang terjadi pada mereka yang berusia kurang dari 45 tahun.

Diagnosis pada penyakit yang membuat penyanyi Pavarotti meninggal ini dimulai dari pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan riwayat keluarga. Suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, urin, dan tinja akan diperiksa. Dokter akan meminta melakukan pemeriksaan pankreas atau barium swallow. Untuk melakukan pemeriksaan ini pasien disuruh untuk meminum cairan barium sebelum disinar X dibagian sistem pencernaan.

Pemeriksaan lain adalah :

  • Angiogram untuk melihat kondisi pembuluh darah.
  • CT Scan untuk melihat bagian-bagian pankreas.
  • Ultrasound Transabdominal untuk melihat pankreas. Dalam prosedur ini sebuah alat yang mampu mengirimkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang tidak dapat kita dengar akan dimasukkan ke perut. Suara ini akan menggema di pankreas yang akhirnya membentuk gambar di layar monitar.
  • ERCP (Endoscopic Retrogade Cholangiopancreatogram) merupakan sinar X istimewa yang difokuskan pada saluran empedu. Untuk pemeriksaan ini, tuba fleksibel (endoskopi) akan dimasukkan ke perut menuju usus halus. Pewarna akan diinjeksikan ke saluran empedu dan bakal disinari sinar X. Dokter dapat melihat lewat endoskopi dan mengambil jaringan sebagai contoh.
  • Endoscopic Ultrasound merupakan prosedur yang relatif baru yang digunakan untuk mendiagnosis kanker pankreas. Pengguanaannya sama dengan ERCP. Dengan alat ini pula biopsi dapat dilakukan. Biopsi merupakan satu-satunya cara untuk melihat ada tidaknya kanker. Kadang operasi yang disebut laparotomi juga dilakukan. Laparotomi membantu dokter dalam menentukan derajat kanker atau seberapa jauh penyakit ini menyebar.

Bagi pasien dengan kanker yang masih berukuran kurang dari 2 cm, tanpa ada penyebaran ke kelenjar getah bening, operasi pengangkatan kanker dapat menyelamatkan penderita setidaknya sampai lima tahun. Kemungkinan ini bisa mencapai 18-24 %. Perawatan kanker tergantung dari sejumlah faktor, seperti tipe kanker, ukuran dan penyebaran kanker, juga kondisi keseluruhan penderita dan usianya. Meski sulit disembuhkan namun dokter akan berupaya untuk merawat pasien agar kualitas hidupnya meningkat antara lain dengan tindakan bedah, radioterapi, atau kemoterapi. Biasanya pengobatan untuk kanker pankreas sangat luar biasa. Pengobatan akan memberi efek mual, kulit memerah, rambut rontok, kurang nafsu makan, lemah, juga menurunnya berat badan. Asupan gizi serta pola hidup yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung proses pengobatan.