Definisi
Angina pektoris merupakan istilah medis untuk sakit atau ketidaknyamanan pada dada karena penyakit jantung koroner. Angina pektoris merupakan gejala dari kondisi iskemia miokardial yang mana terjadi ketika otot jantung (miokardium) tidak mendapatkan cukup oksigen yang diperlukan. Hal tersebut biasanya terjadi karena satu atau lebih arteri jantung menyempit atau tersumbat (American Heart Association, 2007).
Penyebab
Nyeri pada dada bagian kiri yang terjadi ketika aliran darah tidak memadai untuk memasok oksigen yang dibutuhkan jantung atau adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen jantung dengan jumlah oksigen yang dipasok ke jantung (iskemia) yang disebabkan:
1. aterosklerosis, trombosis, atau embolisme.
2. Kontraksi otot polos arteri koroner secara tiba-tiba.
3. Penyakit-penyakit yang dapat meningkatkan kebutuhan oksigen secara tidak normal, antara lain hipertiroidisme, hipertensi, maupun kelainan pada katup jantung,
4. Penyakit yang berhubungan dengan pengangkutan oksigen oleh darah, seperti anemia berat, methemoglobinemia, dan karboksihemoglobinemia.
5. Gaya hidup yang tidak baik seperti merokok, alkohol, dll
Gejala
Gejala-gejala dari angina pektoris dapat berupa:
- Nyeri dada, berupa rasa sesak seperti terhimpit, rasa terbakar atau rasa tertekan pada daerah dada. Intensitas nyeri meningkat secara bertahap kemudian berangsur-angsur hilang kembali. Serangan terjadi selama 30 detik sampai 30 menit.
- Rasa nyeri berawal dari tulang dada, kemudian menyebar ke pundak, leher, rahang, lengan, dan punggung. Umumnya nyeri hanya dirasakan pada bahu dan lengan kiri, jarang terjadi pada lengan kanan.
- Selain rasa nyeri, gejala lainnya dapat berupa berkeringat dingin, sukar bernafas, nyeri ulu hati, pusing dan mual.
Nyeri angina terutama terjadi bila penderita:
- Sedang berolahraga atau melakukan pekerjaan berat
- Berada dalam keadaan tekanan emosional tinggi, misalnya marah, gembira, frustasi dan gelisah
- Berada di lingkungan yang sangat dingin
- Makan terlalu banyak
- Angina pada keadaan tertentu dapat terjadi saat penderita sedang beristirahat maupun saat tertidur.
No comments:
Post a Comment