Sunday, February 22, 2009

Apakah Tokso ?

Tokso adalah kependekan dari toksoplasmosis. Tokso disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii, dari jenis subkingdom protozoa, filum apicomplexa. Berkembang biak dengan membentuk zoid, yang berkembang biak secara aktif dan menyerang inti sel. Terutama sel otot dan sel otak. Parasit akan menghentikan serangannya jika terbentuk imunitas dalam tubuh penderita. Dan akan terjadi bentukan sista yang bertahan dalam jaringan tubuh penderita.

Tokso menular pada sebagian besar mamalia (termasuk manusia) dan beberapa jenis burung. Kucing menularkan tokso melalui kotorannya, sedangkan binatang lain melalui masakan daging yang kurang matang. Sembilan puluh persen kucing terpapar tokso. Selain itu, kita dapat terinfeksi tokso karena makan buah atau sayuran yang tidak dicuci bersih, dari ibu yang terinfeksi tokso ke bayinya melalui plasenta, atau tak sengaja menelan tanah selagi bercocok tanam.

Tokso biasanya menginfeksi otak, tetapi bisa juga menyerang bagian tubuh lain terutama mata. Tokso menyebabkan luka yang amat sedus di otak. Pada kehamilan, tokso dapat mengakibatkan keguguran atau cacat pada bayi. Tokso dapat diobati. Karena sangat berbahaya, penyakit ni harus diobati secepat mungkin.

Bagaimana terserang tokso ?

Pengalaman di Amerika, 50% penduduknya terpapar kuman tokso. Pada kebanyakan orang, infeksi tokso tidak berbahaya karena kumannya”tidur” di dalam tubuh. Namun, jika seseorang terinfeksi tokso dan HIV sekaligus, tokso di dalam tubuh dapat ”bangun” dan menjadi aktif. Tanpa sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk melindungi tubuh, tokso bisa menyebabkan penyakit yang parah.

Kita dapat terserang tokso dari makanan daging yang kurang matang. Kita juga dapat tertular tokso karena menyentuh kotoran kucing. Sebenarnya, tidak semua kucing bisa menjadi biang penyakit toksoplasma. Kucing yang berpotensi menularkan toksoplasma hanyalah kucing yang menderita toksoplasma, dan ini biasanya diderita oleh kucing-kucing liar, yang tidak terawat. Ratusan ekor kucing liar yang berkeliaran di RSUD Dr Soetomo Surabaya akan dikebiri untuk menghambat perkembangbiakan mereka. Pasalnya, kucing-kucing itu rawan menularkan penyakit menular berbahaya kepada manusia. Bukan hanya kucing saja yang bisa menularkan toksoplasma, tetapi semua hewan. Terutama hewan yang memakan daging mentah yang telah tertular toksoplasma.

Siklus perkembangbiakan toksoplasma hanya meneliti dalam usus kucing dan sebangsanya (harimau, singa, kucing hutan dan hewan lain yang termasuk keluarga kucing felidae). Seekor kucing yang terserang toksoplasmosis akan mengeluarkan telur (ookista) toksoplasma pada waktu tertular untuk pertama kalinya. Inipun hanya berlangsung beberapa hari saja. Ookista ini keluar dari tubuh kucing yang sakit bersama kotorannya (feses). Jadi hanya kucing sakit akibat terserang toksoplasmosis saja yang kotorannya mengandung berjuta-juta telur toksoplasma. Ookista yang ada dalam kotoran kucing yang mengering akan terbang tertiup angin dan kemudian menempel pada rumput, daun, buah, batu, kayu, tanah dan tempat-tempat lain. Bisa juga pada saat turun hujan, kotoran kucing dengan ookista akan ikut aliran air dan menyebar kesegala penjuru. Ookista ini mampu bertahan hidup hingga 18 bulan dalam tanah. Kemudian hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau juga burung dan tikus pemakan rumput, daun, buah, air atau apa saja yang tercemar oleh telur toksoplasma.

Penularan pada manusia bisa terjadi lewat 3 cara yaitu :
1. Melalui plasenta dari ibu hamil pada janin yang dikandungnya.
2. Tertular secara langsung akibat ookista yang termakan secara tidak sengaja, misalnya lewat air yang tercemar, tangan atau alat makan yang tercemar oleh ookista toksoplasma.
3. Tertular secara tak langsung yaitu karena memakan daging hewan (sapi, kambing, ayam, burung, kelinci dll) yang terinfeksi, karena daging yang mengandung toksoplasma dalam bentuk kista tidak dimasak dengan sempurna.

Gejala-gejala tokso.

Gejala tokso ada yang lemah dan ada yang serius. Infeksi pada orang dewasa pada umumnya tidak menyebabkan gejala apapun (hanya sekitar 10% menunjukkan gejala). Ciri fisik menunjukkan gejala serangan penyakit secara umum, panas badan tinggi, pusing, mual, pembengkakan kelenjar limphe.

Bila seorang ibu hamil terkena infeksi primer (baru), maka ada kemungkinan 40% bayi terinfeksi juga. Infeksi pada kehamilan muda dapat menyebabkan abortus atau lahir mati, sedang kehamilan lebih lanjut atau menjelang kelahiran dapat berakibat bayi lahir prematur atau lahir dengan gejala toksoplamosis kongenital atau bayi dilahirkan normal dan gejala toksoplasmosis baru timbul beberapa bulan/tahun setelah kelahiran. Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan gejala choriore (selaput jala mata), hidrosefalus (kepala yang membesar karena adanya gangguan cairan otak), pengapuran otak dan gangguan psikomotor.






Pencegahan Tokso.

1. Periksa kesehatan secara teratur. Dengan tes darah dapat menunjukkan jika terinfeksi oleh kuman tokso.
2. Menjaga sistem kekebalan tubuh, dengan memakan makanan yang sehat, cukup istirahat dan olah raga dan jauhi alkohol, rokok serta obat bius.
3. Menghindari sumber-sumber yang sering menyebabkan tokso. Sumber utama yang menyebabkan tokso adalah kotoran kucing dan daging yang kurang matang atau mentah. Biasakan mencuci tangan dan bahan makanan serta peralatan makan minum dengan baik.
4. Jika melihat gejala-gejala tokso pada diri anda segera konsultasikan ke dokter. Semakin cepat mendapat perawatan, akan lebih baik.

Pengobatan Tokso.

Jika terserang tokso, harus menjalani pengobatan seumur hidup karena obat-obatan tersebut tidak dapat membunuh tokso, melainkan hanya mengontrolnya saja. Jadi, jika tidak menjalani pengobatan secara teratur penyakit ini dapat kambuh.

Tokso dapat diobati dengan beberapa jenis obat. Jika penyakitnya serius, mungkin akan diberikan paling tidak dua jenis obat (dengan konsultasi dokter).
Obat tokso yang paling umum digunakan adalah Sulfadiazine dan Pyrimethamine. Namun Sulfadiazine dapat mengakibatkan reaksi alergi serius jika tidak cocok. Untuk penggantinya, dokter biasanya memberikan Clindamycin. Pada beberapa orang , Clindamycin dapat mengakibatkan gangguan perut. Pyrimethamine dapat mengakibatkan kurang darah. Untuk mengatasi efek Pyrimethamine pada sumsum kita, dianjurkan untuk juga menggunakan obat leucovorin (atau folinic acid).

Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan ini jika obat-obatan yang biasa diminum tidak berfungsi atau malah mengakibatkan efek samping yang mengganggu.

No comments: