Pengertian
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 : 1000. Kanker payudara paling banyak diperbincangkan karena keganasannya yang seringkali berakhir dengan kematian. Penderita termuda dilaporkan berusia 20-29 tahun, penderita terbanyak berusia 40-49 tahun dan yang tertua berumur 80-89 tahun.
Kanker payudara akan memperlihatkan kekhasannya dalam menyerang penderitanya. Keganasan kanker ini ditunjukkannya dengan menyerang sel-sel nomal disekitarnya, terutama sel-sel yang lemah. Sel kanker tumbuh pesat sekali, sehingga payudara penderita akan membesar tidak seperti biasanya. Sel kanker itu terus menerus berkembang dan tidak bisa mati.
Sambil menyerang sel-sel normal disekitarnya, kanker juga memproduksi racun dan melepas sel-sel kanker dari induknya yang pecah. Racun dan sel-sel kanker itu akan menyebar bersama aliran darah. Karenanya kerap kita mendapati kanker yang tumbuh di tempat lain sebagai hasil metastasisnya (sel-sel yang menyebar lewat aliran darah dan tumbuh berkembang ditempat yang baru). Pada kanker yang parah seringkali terjadi pendarahan.
Gejala
Gejala yang menandakan penderita terkena kanker payudara adalah timbulnya benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan dan sakitnya tak kunjung hilang. Akan bertambah buruk lagi jika sampai mengganda dan meradang. Peradangan yang disertai dengan perdarahan biasanya merupakan gejala awal dari kanker. Gejala ini disebabkan perkembangan sel-sel atau jaringan abnormal secara tak terbatas dengan sangat cepat. Tidak terkendalinya pembentukan jaringan tersebut akan merugikan jaringan normal di sekitarnya. Akibatnya, jaringan normal itu rusak dan terdesak.
Gejala lain yang mungkin dikenali adalah timbul benjolan kecil dibawah ketiak, keluar darah, nanah, atau cairan encer dari putting susu, kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk, atau bentuk arah putting berubah, misalnya putting susu tertekan ke dalam.
Penyebab
Adanya sel-sel yang abnormal masuk ke dalam tubuh kita, diantaranya pengawet makanan, vetsin, radioaktif, oksidan, atau kasinogenik yang dihasilkan oleh tubuh sendiri secara alamiah. Tetapi yang karsinogenik sangat jarang terjadi karena secara alamiah tubuh kita mampu menetralkan zat karsinogenik yang dihasilkan oleh tubuh. Bersama aliran darah dan aliran getah bening, sel-sel kanker dan racun-racun yang dihasilkannya dapat menyebar ke seluruh tubuh kita seperti tulang, paru-paru, dan liver tanpa disadari oleh penderita. Karenanya tidak mengherankan jika pada penderita kanker payudara ditemukan benjolan di ketiak atau benjolan kelenjar getah bening lainnya. Bahkan muncul pula kanker pada liver dan paru-paru sebagai kanker metastasisnya. Penderita sering batuk yang tak kunjung sembuh atau sesak napas yang berkepanjangan.
Menurut Walter H. Lewis dalam Medical Botany, ada beberapa faktor lain yang berperan dalam tumbuhnya kanker payudara: gangguan hormonal (terutama estrogen pada wanita), luka berat, kegagalan dalam perawatan setelah kehamilan, penyakit peradangan tumor jaringan ikat (fibrocytis), dan gangguan virus pada kelenjar susu.
Ketika kita dinyatakan oleh dokter positif terkena kanker, reaksi yang pertama kali muncul adalah rasa takut yang luar biasa dan putus asa, apalagi jika kanker tersebut sudah masuk dalam stadium lanjut. Sebaiknya rasa takut yang berlebihan ini harus dihindari, karena rasa takut ini dapat melemahkan kita secara psikis yang akhirnya dapat menurunkan kekebalan tubuh atau daya immunitas yang secara alamiah ada dalam tubuh. Sikap pasrah dan mulai memahami kanker berikut cara pengobatan yang ingin dilakukan, akan sangat membantu dalam penanganan penyakit kanker ini.
Pencegahan
Faktor berat badan yang berlebih itulah yang lebih berpengaruh pada tingginya risiko terserang kanker payudara. Jumlah jaringan lemak yang lebih banyak bisa meningkatkan kadar estrogen yang selama ini sering dianggap sebagai biang keladi tingginya risiko terserang kanker. Namun, tidak menutup kemungkinan perempuan yang rutin mencukur bulu ketiaknya hingga licin lebih rentan terkena kanker payudara 10 kali lipat dibandingkan dengan perempuan yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.
Dr Therese Bevers dari
Selain penyebab kanker payudara diatas, kanker payudara dapat dicegah dengan cara :
- Menggunakan BH yang tidak terlalu ketat dalam waktu lama
- Tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol
- Hindari terlalu banyak terkena sinar-x atau jenis-jenis radiasi lainnya
- Jaga kesehatan dengan mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
- Olahraga secara teratur
- Menghilangkan stress dengan relaksasi dan meditasi
Sebaiknya sering mengkonsumsi kedelai serta produk olahannya, seperti tahu,
Pengobatan
Kanker payudara diterapi sesuai dengan stadiumnya. Jika masih lokal hanya di payudara saja, cukup melakukan pengangkatan payudaranya. Namun, jika sel kanker sudah menyebar ke kelenjar ketiak tapi belum menyebar ditempat lainnya , maka selain pengangkatan seluruh payudara, kelenjarnya dibuang serta ditambah dengan terapi radiasi dan chemotherapy. Dan apabila sudah menyebar ke seluruh tubuh (tulang, paru-paru), tidak mungkin kanker diangkat lagi, sebab anak sebarnya sudah kemana-mana. Tindakan pembedahan bisa memperburuk penyebaran kankernya.
Pada kanker payudara laki-laki diberikan juga terapi hormonal dengan jenis hormon estrogen yang lebih jinak dari estrogen perempuan (tamoxifen). Namun, efek samping obat ini bikin rambut, impotensi, libido mengendur, bekuan dalam pembuluh balik dan depresi. Jika kankernya sudah menyebar, selain membuang payudara, buah zakar juga perlu diangkat , selain mempertimbangkan pengangkatan kelenjar anak ginjal adrenal, atau kelenjar pituitary di otak.
Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan, pengangkatan tumor,kemoterapi (pemberian obat kanker), radioterapi (penyinaran). Tetapi penyinaran ternyata menemui kendala. Sering kali tak seberapa lama, kankernya bisa muncul kembali.
No comments:
Post a Comment