Penyebab Diare
Penyebab diare kebanyakan karena :
• Virus, jika disebabkan virus maka akan berak-berak air, tanpa lendir darah dan berbusa.
• Bakteri, menyebabkan berak-berak disertai lendir dan darah, dan disertai sakit perut.
• Parasit, berak berdarah dan terkadang berlendir, disertai sakit perut
• Alergi, misalnya alergi makanan atau susu tertentu. Akan berak-berak setelah mengkonsumsi makanan atau susu.
Penanganan Diare
Yang bisa dilakukan orang tua apabila seorang anak terkena diare adalah :
• Tetap memberikan makanan pada anak, baik berupa ASI, susu formula dan makanan padat lainnya. Karena pemberian nutrisi akan mempercepat membangun sel-sel usus yang dirusak oleh virus.
• Kenali dan waspadai tanda-tanda DEHIDRASI pada anak, diantaranya : mata yang bertambah cekung, mulut yang kering dan keriput, mencret yang berupa air tanpa darah, panas yang mencapai 39,5o C, menurunnya tegangan kulit perut/berkeriputnya kulit, suara tangis bayi yang serak dan denyut nadi 94 denyut per menit.
• Berikan oralit atau pedialyte yang bisa didapatkan di apotik.
Pembuatan oralit juga bisa dilakukan di rumah dengan cara sbb :
Garam dapur 1/2 sendok teh, garam kalium 1/2 sendok teh (bisa dibeli di apotik), soda kue 1/2 sendok teh, glukosa 1/2 sendok teh (untuk pengganti, bisa juga dipakai gula pasir, glukosa bisa dibeli di apotik).
Caranya : semua bahan dicampur menjadi satu, kemudian di campur air matang 1 liter.
• Jika terjadi hal-hal seperti di bawah ini, segera bawa balita anda ke dokter :
1. Mencret > 5 x sehari dengan jumlah kotoran banyak atau > 10 x bila jumlah kotoran sedikit (kecepirit).
2. Ada tanda-tanda dehidrasi
3. Berak berdarah
4. Muntah terus menerus yang ditakutkan anak akan dehidrasi.
Pengobatan Tradisional
Berikut ini tips pengobatan tradisional untuk mengatasi diare :
• 1/2 jari kunyit dan 3 lembar daun jambu biji muda segar dihaluskan, campur dengan 1/2 cangkir air, lalu diperas. Setelah disaring, diminumkan pada anak.
• Tumbuk daun pupus jambu biji, tambah garam sedikit kemudian ambil airnya dan diminumkan sedikit – sedikit.
No comments:
Post a Comment