Friday, January 9, 2009

Penyakit Asam Urat

Pengertian

Penyakit Asam Urat adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon yang disebabkan timbunan kristal urat. Timbunan kristal urat tersebut disebabkan karena deposit asam urat yang lama kelamaan membentuk kristal pada sendi atau tendon yang terkena sehingga mengakibatkan peradangan. Istilah lain asam urat adalah penyakit pirai atau dalam bahasa Inggris disebut GOUT.

Asam Urat cenderung dialami oleh pihak pria, karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut (berbahagialah perempuan yang sedang membaca artikel ini^^).

Jadi, selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak menghasilkan estrogen yang disebut masa menopause, barulah perempuan bisa cepat terkena asam urat.

Diagnosis

Untuk mengetahui seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi atau tidak, dapat dilakukan pemeriksaan ke laboratorium sesuai saran dokter. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar asam diatas normal disebut hiperurisemia. Jika sudah dipastikan terdapat kelebihan kandungan asam urat dalam darah, sebaiknya melakukan perawatan intensif.

Gejala

Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan, pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu itu biasanya ia rasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan leher.

Gout merupakan sisa metabolisme zat-zat purin dalam makanan. Pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejala, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.

Tahapan penyakit Asam Urat atau Gout :

1. Tahap Asimtomatik

Tahap ini merupakan tahap stadium awal. Kadar asam urat darah meningkat tapi tidak menimbulkan gejala. Selanjutnya encok menyebabkan tekanan darah tinggi atau sakit punggung sakit berat.

2. Tahap Akut

Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak. Umumnya serangan pertama kali terjadi pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan itu berupa rasa nyeri yang hebat pada pangkal ibu jari kaki. Rasa nyeri ini timbul secara mendadak dan didahului oleh keluhan lain. Rasa nyeri ini begitu hebat sehingga bila bagian yang sakit bila tersentuh bahkan selimut saja sakit sekali.Rasa nyeri tersebut mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua minggu.

3. Tahap Interkritikal

Penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai aktivitas seperti olahraga tanopa rasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan pertama itu hilang bukan bererti penyakit itu sembuh total, biasanya beberapa tahun kemudian akan ada serangan kedua.

4. Tahap Kronik

Terjadi bila penyakit diabaiakan sehingga menjadi akut.

Penyebab

Faktor resiko akibat timbulnya penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan dan suku bangsa. Prevalensi orang Maori di Australia terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengkonsumsi alkohol. Karena alkohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah.

Untuk lebih detailnya, penyakit Asam Urat digolongkan menjadi :

-Penyakit Gout Primer

Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik/keturunan dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

-Penyakit Gout Sekunder

Disebabkan meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

Jadi, asupan yang masuk ke tubuh mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Berikut ini makanan yang mengandung senyawa purin yang tinggi terdapat dalam :

Jeroan, Udang, Cumi, Kerang, Kepiting, Tiram, Sarden, Ikan teri; Sayur bayam, Kangkung, Bunga kol, Jamur, Asparagus; Melinjo, Daging kambing dan Kacang tanah.

Jika ingin mengkonsumsi, sebaiknya jangan terlalu sering dan berlebihan.

Jika kandungan asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal (katanya 1 ginjal harganya 10 juta, so rawatlah baik-baik ginjal kita).

Penyakit Asam Urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Sekali lagi kristal asam urat akan merusak endotel/pembuluh darah koroner. Karena itu, orang yang memiliki kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak menyebar ke organ-organ tubuh yang lain.

Pencegahan

Asam urat darah adalah hasil pemecahan dari protein yang secara khusus disebut purin dan selanjutnya 75 persen asam urat dibuang oleh tubuh melalui urine. Peningkatan kadar asam urat dapat terjadi akibat produksi lebih banyak dari pada pembuangan asam urat.

Atur pola makan yang sehat, banyak mengkonsumsi kedelai. Sering berolahraga, minum air putih yang cukup setiap hari, dan menikmati hidup dalam batas yang proporsional. Hindari minum minuman beralkohol.

Pastikan sepatu tidak terlalu ketat atau teralu longgar. Upayakan ibu jari kaki dapat digerakkan dengan mudah.Trauma ringan pada ibu jari kaki dapat memicu serangan gout.

Pengobatan

Penderita yang mengalami serangan akut rematik Asam Urat sebaiknya pergi ke dokter dan beristirahat. Bila sering kambuh sebaiknya penderita menyediakan obat yang sudah rutin diminum. Obat-obatan golongan anti-rematik non steroid seperti indomentacin, natrium diclofenak sangat membantu mengurangi penderita. Obat-obat steroid seperti prednisone tablet dan steroid injeksi intra artikuler sangat membantu dalam menghilangkan proses peradangan.

Untuk pengobatan tradisional Asam Urat berupa akar-akaran tumbuhan yang bisa ditemukan hidup subur dan liar di Indonesia. Katanya, tumbuhan yang tepat untuk pengobatan asam urat adalah Sidaguri atau Sida rhombifolia L.

Penggunaan obat dalam dengan sidaguri ini adalah dengan cara merebus tumbuhan ini dengan beberapa gelas air sehingga menyisakan sekitar dua sampai tiga gelas kecil air rebusan. Untuk pengobatan asam urat, air rebusan ini diminum sehari dua kali satu gelas. Satu kali rebusan, bisa untuk tiga kali minum.

Pengobatan gout meliputi pengobatan fase akut, pengobatan jangka panjang untuk mengatasi kadar asam urat tinggi, dan pencegahan serangan. Pada pengobatan fase akut digunakan obat antiradang. Biasanya digunakan obat yang disebut kolsikin. Obat lain yang dapat digunakan adalah obat golongan anti-inflamasi nonsteroid. Selain itu obat kortikosteroid juga dapat digunakan bila terdapat kontra indikasi penggunaan kolsikin atau obat anti-inflamasi nonsteroid.

Lakukan diet sesuai dengan pola yang sehat. Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika golongan tiazid), asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid dapat meningkat kadar asam urat.

KESAKSIAN PADA PENDERITA

Iwan Ridwan warga Salemba, Jakarta Pusat bertutur mengenai penyakit yang dideritanya sejak tahun 2000. Suatu saat setelah makan soto, penyakit asam uratnya kambuh. Lutut kaki kanannya terasa nyeri dan sulit digerakkan. Ia susah berjalan kaki, bahkan untuk naik tangga sekalipun.

Kalau sudah kambuh, saya bisa tidak ke kantor berhari-hari. Saking sakitnya, sepatu kerja pun saya ganti dengan sepatu kets yang lebih longgar dan tidak menekan kaki, kata Iwan.

No comments: