Sekitar 95% penderita migrain mengeluhkan gejala mual, yang terasa pada waktu serangan atau mungkin juga pada waktu sakit di kepala mencapai puncaknya dengan berat. Sebagian merasa bahwa nafsu makannya berkurang dan muntah hebat, yang lebih mengganggu dari rasa sakit kepala itu sendiri. Pada saat muntah yang hebat, penderita tidak dapat minum sama sekali sehingga dapat terjadi dehidrasi ringan. Gejala ini akan menghambat lambung dalam melakukan tugasnya menyerap sesuatu, hingga obat penghilang rasa sakit yang diminum tidak efektif mengobati sakit kepala, karena obatnya tidak masuk ke dalam tubuh penderita. Pada hakikatnya, migrain ini terdapat pada orang muda. Migrain yang gejalanya seperti denyutan yang berdentum-dentum biasanya terjadi akibat faktor pembuluh darah.
(1) migrain biasa. Merupakan migrain yang paling banyak didenita. Kebanyakan serangan migrain biasa ini berlangsung selama sehari atau kurang, dan sangat jarang terjadi lebih dari 3 hari.
(2) migrain klasik. Serupa dengan migrain biasa, hanya migrain kiasik ini dimulai dengan gejala neurologis. Serangan migrain klasik ini umumnya lebih singkat, dan menyerang penderita lebih jarang dibandingkan dengan migrain biasa. Beberapa subtipe migrain klasik yang terpenting antara lain migrain vertebno-basiter, migrain hemiplegik, migrain optalmoplegik, dan migrain retinal.
(3) migrain ekuivalen. Merupakan penyakit yang sering dijumpai. Tetapi sangat umum dijumpai pada anak-anak yang sering menderita migrain perut.
(4) migrain pada anak-anak. Biasanya merupakan migrain yang umum, yang ditandai dengan adanya serangan sakit perut berulang yang berhubungan dengan migrain. Sakir perut yang terjadi sering kati berat dan tama hingga muka menjadi pucar, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah.
Dalam memberikan diagnosis, biasanya dokter akan melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan melakukan tanya-jawab tentang gejala penyakit, memeriksa pasien dengan mencari kelainan, dan melakukan pemeriksaan laboratorium, jika diperlukan, serta melakukan pengobatan yang spesifik. Cara yang paling tepat unruk mengantisipasi penyakit migrain ini adalah dengan melakukan pencatatan dan melihat polanya. Pemeriksaan yang biasanya dilakukan antara lain: tes darah, pemeriksaan mata, pemayanan otak, pemeriksaan radiologis leher, fungsi lumbal, dan pemeriksaan radiologis sinus (rongga-rongga di sekitar hidung):
Apabila serangan migrain terjadi, yang pertama-tama dilakukan ialah berusaha mengetahui penyebabnya. Catat hari dan saat terjadi sakit kepala, apa yang dilakukan terakhir kali sebelum serangan itu datang, dan apa yang telah dimakan. Dalam hal ini hindari perbedaan suhu yang tajam dan minumlah aspirin untuk mengurangi rasa nyeri— tetapi, berhati-hatilah dalam menggunakannya.
Dengan melakukan pijatan halus dan pijatan pada bagian depan kepala, rasa nyeri dan denyutan di kepala akan berkurang. Mengompres dengan air dingin bisa juga membantu. Belajarlah bersikap rileks, dan lakukanlah meditasi dan doa. Duduk-duduk dan berbaring dengan pikiran yang tenang akan membantu menanggulanginya. Tidur juga sangat penting dalam penyembuhan migrain.
1 comment:
info tentang sakit kepala kat sini - Migrain - Separuh Kepala
Post a Comment