- Konsumsi kalori secukupnya setiap hari untuk mendukung perkembangan janin tanpa makan berlebihan. Rata-rata wanita membutuhkan 2.200-2.400 kalori per hari untuk tetap sehat dan menjaga berat badan normal. Anda juga dapat menggunakan kalkulator kalori kehamilan untuk memperkirakan kebutuhan kalori berdasarkan umur dan usia kehamilan.
- Makanan yang dikonsumsi harus seimbang. Kurangi sedikit asupan karbohidrat. Sekitar 40% kalori seharusnya diperoleh dari karbohidrat dan 30% berasal dari protein. Untuk asupan kaliori 2.200 per hari maka 200 gram dari sumber karbohidrat yang dibagi untuk tiga kali waktu makan dan dua kali camilan.
- Tetapkan waktu makan dan jangan lewatkan satu kali pun. Hal itu akan membuat kadar gula darah tetap stabil dan menghindari Anda dari makan berlebihan.
- Hindari makanan yang mengandung karbohidrat olahan seperti gula, tepung olahan dan jus buah. Pilih makanan dari gandum utuh yang tinggi serat, karena akan dicerna dan dilepaskan pada aliran darah lebih lambat. Meningkatkan asupan serat juga dapat membantu menghindari sembelit selama kehamilan.
- Sebagian besar pengganti gula aman bagi kehamilan dengan jumlah yang cukup. Kecuali untuk pemanis saccharin yang dapat melewati plasenta dan tersimpan dalam jaringan janin.
- Selama dokter Anda menyetujui, maka lakukan aktivitas fisik selama 30 menit beberapa kali setiap minggu. Berolahraga akan menjaga kadar gula darah serta berat badan dan membantu Anda lebih mudah menurunkan berat badan usai persalinan ke berat badan normal.
- Miliki catatan pola makan selama hamil untuk memastikan Anda mengontrol pola makan dan kadar gula darah. Hal itu dapat membantu Anda mengidentifikasi adanya kelainan atau gangguan saat hamil.
Thursday, September 3, 2009
Cegah Diabetes Semasa Hamil
Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Selama kehamilan, perkembangan plasenta seringkali mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah yang dapat mengacu pada kondisi resistan terhadap insulin. Untuk sebagian besar wanita, pankreas meningkatkan produksi insulin untuk memenuhi kebutuhan. Namun sekitar 5 persen dari keseluruhan kehamilan, produksi insulin menjadi sangat pendek sehingga muncul diabetes gestational pada ibu hamil seperti dilansir diabeticmommy, baru-baru ini.
Jika dibiarkan tanpa perawatan, diabetes gestational dapat membahayakan nyama dari ibu dan bayi. Untuk ibu, kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, preeklampsia, infeksi kandung kemih dan memicu diabetes di masa depan.
Sementara itu, untuk bayi maka akan meningkatkan risiko berat badan tinggi. Selain itu sirkulasi kadar gula darah tak normal dapat menyebabkan kekurangan gula darah atau hypoglecemia setelah persalinan, kadar mineral yang rendah dalam darah, sakit kuning hingga meningkatkan risiko trauma setelah persalinan. Seiring dengan perkembangan bayi, maka dia akan berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 pada usia yang sangat muda.
Pada sebagian besar kasus ibu hamil, sebagian besar dapat dikontrol dengan diet dan olahraga. Tentu saja konsultasi nutrisi dan monitor teratur oleh dokter ahli kandungan dan ahli gizi sangan dibutuhkan untuk kontrol gula darah optimal.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari tingginya kadar gula darah untuk ibu hamil, antara lain:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment