Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Bagian ini melihat dengan lebih cermat mengenai sebab-sebab fisik dari impotensi. Pada Bagian 4, kita meneliti faktor-faktor psikologi yang bisa mengakibatkan impotensi. Seperti yang kita jelaskan di Bagian sebelumnya, ada tiga bagian utama dari tubuh yang harus berfungsi dengan semestinya agar Anda bisa memperoleh ereksi:
* Syaraf-syaraf Anda harus menyampaikan pesan kepada penis Anda supaya penis itu berereksi.
* Arteri Anda harus makin membesar agar lebih banyak darah mengalir ke dalam alam penis Anda.
* Anda perlu semacam mekanisme yang bertindak sebagai katup untuk menghentikan agar darah tidak mengalir keluar dari penis Anda.
Berhubung para dokter tidak dapat menemukan sebab-sebab fisik yang mengakibatkan impotensi pada banyak pria, dan pria pun jelas-jelas mencemaskan mengenai hal ini, pihak dokter ini pun menduga bahwa masalah-masalah psikologislah yang menjadi biang keladi dari impotensi ini. Namun di dekade belakangan ini, mereka menyadari bahwa masalah dengan darah yang mengalir ke dalam dan keluar penis mungkin yang menjadi sebab utama dari impotensi. Ini disebut dengan masalah vascular, atau masalah pembuluh darah.
Vascular mengacu ke pembuluh yang membawa darah, yang dinamakan arteri (urat nadi) dan veins (urat darah).
Bila arteri yang bertugas mengalirkan darah ke penis Anda tidak bekerja dengan semestinya, maka sulitlah bagi Anda untuk mendapatkan ereksi.
Apa pun yang mempengaruhi arteri Anda bisa menganggu darah yang harusnya mengalir ke penis. Sebab utama dari darah yang tidak dapat mengalir dengan semestinya adalah:
* Atherosclerosis, atau mengeraskan arteri, yang berhubungan dengan proses penuaan.
* Level kolesterol yang tinggi
*
* Merokok
* Kurang berolahraga
Anda pun mungkin menderita luka, seperti jatuh menimpa pagar atau jatuh dari sepeda. Hal ini bisa merusak arteri ke penis Anda.
Seperti yang sudah dipaparkan di Bagian 2, Anda bisa memperoleh ereksi karena darah yang mengalir ke dalam penis Anda dan mendekam di
Bagaimana pun juga, urat darah ini bisa bocor. Bila memang bocor, maka darah tidak akan mendekam di dalam penis dan ereksi Anda pun akan tidak dapat bertahan lebih lama dari yang Anda inginkan.
Pola yang biasanya terjadi pada seorang pria yang mengidap masalah urat darah ini adalah: Ia biasa memperoleh ereksi dengan cukup mudah, namun selama durasi ereksi atau bahkan sebelum hubungan seks, penis itu akan menjadi lembek. Ia mungkin tidak akan bisa melanjutkan aktivitas hubungan seksnya untuk kepuasan dirinya dan kepuasan pasangannya, karena penisnya menjadi terlalu loyo.
Banyak pria yang mengidap diabetes menjadi impoten. Ini memang tidak terjadi secara mendadak, namun bisa terjadi 10 atau 15 tahun setelah diabetes mulai menyerang.
Hal ini terjadi karena sejumlah alasan. Seperti yang sudah dijelaskan di Bagian 2, untuk dapat memperoleh dan mempertahankan ereksi Anda memerlukan banyak bagian berbeda dari tubuh Anda untuk berfungsi dengan semstinya. Celakanya, diabetes berdampak pada keseluruhan tubuh Anda dan bisa merusak bagian-bagian yang diperlukan untuk berereksi itu.
Selama jangka waktu yang cukup lama, diabetes lambat-laun mengerutkan pembuluh-pembuluh darah besar. Hal ini merusak kemampuan jantung untuk memompa darah ke dalam penis, yang diperlukan untuk bisa berereksi.
Diabetes juga merusak pembuluh darah kecil, yang menjadi sebab kenapa Anda mungkin mengalami masalah seperti penyakit ginjal dan maag. Pembuluh darah kecil yang sudah rusak ini tidak mengalirkan darah dengan semestinya dari arteri yang lebih besar ke sel-sel yang memerlukan darah.
Masalah ketiga yang ditimbulkan oleh diabetes berkenaan dengan syaraf. Banyak syaraf kecil yang tak dapat diapa-apakan lagi menjadi rusak karena penyakit diabetes yang menggeregoti dalam jangka waktu lama. Inilah kenapa Anda mungkin memperoleh kesulitan atau merasa sukar untuk mempertahankan keseimbangan Anda.
Masalah keempat yaitu dibanding pria lainnya, pria yang menderita diabetes lebih mudah terkena parutan bekas luka, bahkan hanya karena luka yang sepele saja. Jadi bila Anda punya penyakit diabetes, Anda mungkin akan menemukan bekas luka kecil di dalam corpora cavernosa. Bekas luka ini lambat-laun berkontraksi dan dapat menutup pembuluh darah, membuat darah makin sulit untuk mengalir ke dalam penis Anda.
Semua masalah ini bercampur-aduk dan menyatu, memberikan masalah yang tidak bisa dibilang sepele bagi pria yang berpenyakit diabetes.
Anda juga bisa memastikan bahwa Anda tidak menambah masalah yang sudah ditimbulkan diabetes ini dengan merokok atau minum-minum dengan berlebih-lebihan. Anda pun bisa mengecek bahwa semua pengobatan yang Anda jalani itu tidak memperburuk masalah dengan impotensi ini.
Namun secara garis besar, bila Anda menderita impotensi dan mengidap diabetes, maka dokterlah yang lebih bisa menentukan bisa atau tidaknya Anda memperoleh ereksi, dibanding dengan kiat Anda menolong diri sendiri. Lihatlah Bagian 7 hingga 10 untuk mendiskusi
Pengobatan di jaman sekarang ini bisa berbuat banyak hal yang mengagumkan. Obat-obatan bisa membuat orang yang tadinya nyaris kehilangan nyawanya hidup kembali. Namun sayangnya, setiap obat yang Anda minum punya efek samping sendiri. Dan impotensi merupa
Sejumlah obat bisa mengakibatkan impotensi secara langsung. Sejumlah obat lainnya hanya membuat masalah yang sudah ada makin buruk saja. Inilah daftar obat-obatan yang mungkin bisa membuat Anda impoten. Sebagian besar pria meminumnya tidak akan menjadi impoten.
* Aldactone (spironolactone).
* Catapres (clonidine).
* Chlotride (chlorothiazide). Juga dijual dengan nama Azide.
* Dichlotride (hydrochlorothiazide).
* Dyazide (triamterene dan hydrochlorothiazide).
* Inderal (propranolol). Juga dijual dengan nama Cardinol, Deralin.
* Isoptin SR (verapamil). Juga dijual dengan nama Isoptin Oral, Cordilox SR, Cordilox Oral, Veradil, Verpamil.
* LoBeta (penbutolol).
* Minipress (prazosin).
* Moduretic (hydrochlorothiazide dan amiloride). Juga dijual sebagai Amizide).
* Natrilix (indapamide).
* Navidrex (cyclopenthiazide).
* Tambocor (flecainide).
* Tenormin (atenolol). Juga dijual dengan nama Noten.
* Marplan (isocarboxazid).
* Nardil (phenelzine).
* Atromid-S (clofibrate) untuk kolesterol darah tingkat tinggi.
* Maxolon (metoclopramide) untuk mual dan muntah-muntah.
* Tagamet (cimetidine) untuk maag. Juga dijual dengan nama Duractin.
* Obat-obatan yang digunakan dalam perawatan kanker prostat.
Banyak di antara obat-obatan ini merupakan jenis hormon seks wanita.
Memberitahukan berita-berita yang tidak sedap itu memang tidak enak, apalagi kalau begitu banyak berita buruk yang bertebaran di sekitar, namun fakta mengatakan bahwa merokok dan minum minuman keras itu tidaklah baik untuk Anda.
Anda mungkin sudah tahu akan hal ini. Dokter mengatakannya juga kepada Anda. Teman-teman pun tak ketinggalan memberitahukannya. Mungkin bisa untuk bersikap cuek dengan berita-berita yang bertebaran di sekeliling Anda, namun menutup mata Anda dengan akibat yang berbahaya mungkin akan memberi Anda akibat yang lebih dari yang Anda bayangkan.
Namun apa yang mungkin tidak Anda sadari adalah bahwa merokok dan minum-minum itu tidaklah baik untuk penis Anda. Mereka bisa-bisa membuat Anda impoten.
Nikotin yang terkandung dalam sigaret dan tembakau pipa mengerutkan arteri Anda. Hal ini mengurangi darah yang mengalir ke seluruh tubuh Anda. Peran nikotin yang membuat arteri mengerut inilah yang menjadi salah satu alasan utama mengapa orang-orang yang merokok gampang terkena serangan jantung. Ini karena coronary arteri yang mensuplai darah ke jantung mereka menjadi mengerut.
Dengan cara yang sama, nikotin mengurangi darah yang mengalir ke penis. Tentu saja, Anda tidak akan menderita serangan penis, namun Anda mungkin akan menjadi impoten bila aliran darah yang terhambat cukup parah.
Dalam beberapa minggu Anda menghentikan kebiasaan merokok, darah yang mengalir di sekitar jaringan tubuh Anda menjadi makin bertambah. Meskipun merokok mungkin tidak menjadi satu-satunya penyebab impotensi Anda, kebiasaan ini mungkin menjadi sebuah faktor yang mempengaruhi keseimbangan dari aliran darah yang kurang cukup bagi Anda untuk bisa memperoleh ereksi.
Menghentikan kebiasaan merokok mungkin hal yang paling penting agar Anda memperoleh kembali keperkasaan Anda. Merokok dan minum minuman keras bisa membuat Anda impoten.
Alkohol jelas-jelas menimmbulkan aneka keanehan terhadap seksualitas kaum pria. Cairan ini membangkitkan nafsu seks Anda dan membuat Anda memikirkan tentang seks. Wanita di depan Anda pun menjadi nampak lebih aduhai dan menggairahkan secara seksual. Selain itu, Anda pun menjadi lebih berani dan bersemangat, tidak takut-takut, dan lebih mudah bagi Anda untuk mengubah imajinasi seks yang menggelora di dalam pikiran Anda itu menjadi kenyataan.
Namun di lain pihak, alkohol ini pun membuat Anda tidak begitu menarik secara seksual. Dan minuman ini pun tidak salah lagi mengurangi keperkasaan Anda.
"Brewer's droop" bukanlah sebuah lelucon, namun kenyataan yang memang terjadi. Bahkan untuk kaum remaja. Bila para remaja ini sudah cukup banyak minum, mereka pun jadi sukar untuk berereksi. Semangat boleh menggebu-gebu, namun apa daya "si Ntong" masih juga loyo?
Tentu saja, sebagian besar remaja hanya minum-minum di akhir minggu dan mereka tidak menganggap diri mereka impoten karena segelintir kegagalan yang mereka alami ketika mereka ingin memperoleh ereksi.
Namun sebagian pria yang berada di usia 30-an dan yang lebih tua, minum lebih dari sekedar beberapa kali setiap malam. Hal ini berarti mereka kemungkinan tidak mampu untuk memperoleh ereksi tidap malamya- waktu-waktu dimana sebagian pria yang sedang berusaha berereksi ingin memperoleh ereksi itu. Mereka sudah menjerumuskan diri mereka sendiri ke dalam lubang impotensi.
Mengurangi kebiasaan minum minuman keras jelas merupakan jawaban untuk masalah ini. Bila Anda hanya sedikit minum, dan tidak begitu sering lagi minum, maka kemungkinan besar impotensi Anda akan berkurang dan Anda pun akan memperoleh kembali keperkasaan seksual Anda. Tentu saja, hal ini tidaklah selalu mudah untuk dilakukan. Untuk banyak pria, setengah lusin bir setelah bekerja sudah menjadi bagian dari hidup mereka, dan sukar bagi mereka untuk mengubah
Semakin bertambahnya usia seorang pria, maka makin sulitlah baginya untuk memperoleh ereksi. Pria yang lebih tua secara keseluruhan memperoleh hanya sedikit ereksi dan itu pun tidak sekokoh seperti yang mereka peroleh di waktu muda dulu.
Bila kaum pria dengan usia yang lebih tua terganggu konsentrasinya, kemungkinan mereka kehilangan ereksi lebih besar dibanding kaum muda. Begitu pun juga waktu di antara ereksi yang makin memanjang seiring dengan bertambahnya usia Anda. Seorang pria muda bisa memperoleh orgasme 5 kali sehari, sedangkan seorang pria yang berusia lebih tua mungkin tidak akan dapat berereksi selama berhari-hari atau bahkan seminggu setelah orgasme yang ia peroleh.
Mustahil juga untuk memperoleh ereksi hanya dengan memikirkan seks, atau membicarakan mengenainya, atau bahkan mempersiapkan untuk menikmatinya. Banyak pria dengan usia yang lebih tua, bahkan pria di usia 30-an, dan 40-an, membutuhkan rangsangan langsung di penis mereka untuk memperoleh ereksi.
Hal ini tergolong cukup normal. Suplai darah yang dimiliki pria dengan usia yang lebih tua tentu tidaklah sebagus yang dimiliki pria yang usianya lebih muda. Syarafnya mungkin juga tidak akan befungsi dengan baik. Konsentrasi pria yang lebih tua ini mungkin tidak akan baik juga. Hormon yang ada dalam tubuhnya tidak selincah dulu lagi. Seperti dalam bagian-bagian hidup lainnya yang kian lamban dari seorang pria yang lebih tua, begitu pun kehidupan seksnya yang kian melamban.
Namun tidaklah normal kalau kita katakan bahwa pria yang sudah mencapai 60 itu tidak akan bisa memperoleh ereksi lagi. Bila seorang pria yang berusia lebih tua tidak bisa berereksi sama sekali, maka pasti ada sesuatu yang tidak beres. Dan sesuatu ini pasti biasa disembuhkan.
Namun hal ini menimbulkan satu pertanyaan penting: Bila Anda berusia 70 atau 80 dan tidak dapat memperoleh ereksi lagi, apakah itu hal yang patut dikuatirkan? Apa Anda memang masih membutuhkan ereksi?
Sebagian pria yang tergolong lebih tua menikmati kehidupan seks yang aktif dan memuaskan, dan ingin penis mereka tetap bisa bertindak persis seperti jaman mereka muda dulu. Hal ini khususnya menjadi kasus bagi pria yang tergolong lebih tua yang kawin dengan wanita yang lebih muda, namun juga menjadi kasus yang dialami pria yang telah biasa menjalani hidup mereka dengan aktif dan mereka nampak lebih muda dibanding umur mereka sesungguhnya.
Di pihak lain, sebagian pria yang tergolong lebih tua merasa bahwa mereka tidak bisa menoleh seks lagi. Mereka sudah pernah merasakannya, sudah melakukannya.
Tidak ada cara yang benar atau salah dalam soal merasakan seks kalau Anda memang sudah makin tua. Hanya satu hal yang perlu diperhatikan, bila Anda memang tidak bisa memperoleh ereksi lagi dan Anda masih tetap menginginkannya, jangan sampai usia menghalangi Anda untuk memperoleh pertolongan.
Bila Anda memang punya penyakit diabetes, dan Anda impoten, sebaiknya jangan langsung menduga bahwa diabetes Anda itu yang menyebabkan impotensi. Selalu ada manfaatnya bagi Anda untuk menjalani pemeriksaan dan tes fisik secara menyeluruh untuk memastikan ada atau tidak adanya sebab-sebab yang lain.
Operasi apa pun yang berhubungan dengan tulang belakang, bagian bawah perut atau panggul Anda, bisa membuat Anda impoten. Operasi yang termuk dalam hal ini yaitu operasi:
* Pada pembuluh darah utama, seperti arteri aorta, dan iliac.
* Pada isi perut Anda (usus besar) seperti pengobatan pada kanker usus.
* Pada kelenjar prostat Anda- prostatectomy terbuka, dimana para dokter membedah melalui perut Anda, kerap mengakibatkan impotensi. Sedangkan transurethral resection (UTR), yang dilakukan mellaui urethra Anda, hanya menyebabkan impoten yang terjadi kadang-kadang saja. Bagaimana pun juga, hal ini mengakibatkan retrogade ejaculation, di mana air mani diejakulasikan kembali ke dalam kandung kemih, bukannya ke bawah urethra. Ini karena otot pada leher kandung kemih tidak dapat menutup, karena kerusakan pada syaraf pada wilayah itu.
Mengapa operasi menyebabkan impotensi sebagian besar adalah karena hal itu menganggu-gugat syaraf yang berada di sepanjang tulang belakang Anda hingga ke penis Anda.
Semua hal yang menyebabkan urat syaraf tulang belakang tidak bisa berkembang dengan semestinya bisa menyebabkan impotensi. Satu contoh dari hal ini adalah spina bifida. Pada spina bifida, urat syaraf tulang belakang tidak menutup dengan semestinya selama perkembangan terjadi.
Spina bifida bisa menjadi masalah yang amat sepele, hanya menyebabkan sembelit karena syaraf yang menuju ke arah perut tidak berfungsi dengan semestinya. Atau, akibatnya bisa amat parah, dan fatal dalam beberapa hari kelahiran. Atau juga akibat-akibat semacamnya.
Syaraf ke arah penis Anda berasal dari urat syaraf tulang belakang Anda. Apa pun yang merusak tulang belakang dan urat syaraf tulang belakang Anda bisa membuat Anda impoten.
Sebagian besar pria yang lumbuh bagian bawahnya (quadraplegic atau paraplegic) tidak merasakan sensasi pada penis mereka. Juga, karena keterkaitan di antara otak dan syaraf yang berasal dari syaraf tulang belakang sudah rusak, pikiran erotis apa pun dalam benak mereka namapaknya tidak akan bisa diterjemahkan menjadi ereksi.
Namun karena jalan refleks dari penis ke urat syaraf tulang belakang dan kembali lagi, banyak pria yang menderita quadraplegia atau paraplegia bisa memperoleh ereksi bila penis mereka langsung dirangsang.
Radioterapi atau pengobatan melalui radiasi terhadap bagian perut bawah atau panggul bisa mengakibatkan impotensi. Hal ini terjadi karena syaraf langsung menjadi rusak karena radiasi, atau karena jaringan di dalam tubuh terluka setelah radiotrapi sudah selesai, yang mendorong syaraf dan menjadikannya rusak.
Penyakit Peyronie adalah sejenis penyakit yang aneh. Tanpa alasan yang cukup jelas, sedikit bagian dari tunica albuginea dari penis mulai membentuk jaringan yang berserat-serat. Fibrosis ini mungkin akan makin berkembang ke corpora cavernosa. Jaringan berserat ini kemudian berkontraksi. Pada akhirnya, akibat yang ditimbulkannya adalah penis yang bengkok secara permanen.
Sebagian besar pria yang menderita penyakit Peyronie ini melihat penis mereka yang berbentuk aneh itu hanya sebagai bahan pembicaraan saja, tidak lebih dari itu. Namun untuk sejumlah pria, karena lengkungan dan penciutan itu, penis menjadi begitu melengkung hingga sulit bagi mereka untuk memasukkannya ke dalam vagina, walau mereka sudah mencoba dari sudut mana pun juga. Dan sebagian pria lainnya juga melihat baha penis itu tidak bisa berkembang begitu saja untuk dapat berereksi. Dengan kata lain, sejumlah pria yang mengidap penyakit Peyronie yang parah mungkin akan menjadi impoten, sedangkan pria lainnya mungkin masih bisa perkasa namun tidak mampu lagi untuk berhubungan seksual.
Dulu, pengobatan utama untuk menangai penyakit Peyronie ini adalah operasi untuk memotong jaringan berserat dalam tunica albuginea. Namun kini, menurut para dokter, biasanya akan lebih baik untuk menjahit tunica albuginea di sisi lain dari si penis.
Metode pengobatan ini mungkin tidak akan membuat penis berkembang lebih mudah, namun jelas bisa membuat si penis lebih lurus. Namun meski begitu, lebih baik lagi untuk tidak menjalani operasi ini. Kadang-kadang, penyakit Peyronie bisa hilang sendiri.
Untuk membuat suatu penyakit aneh menjadi lebih aneh lagi, dokter telah melihat dengan cermat bahwa pria yang menderita penyakit Peyronie ini punya peluang yang lebih besar untuk memperoleh sesuatu yang dikenal denagn Dupuytren's contracture. Ini merupakan penciutan pada jari yang lebih kecil dan kadang-kadang jari manis. Jari-jemari ini ini bisa menjalar ke arah telapak tangan, seperti cakar kuku.
Tidak ada juga yang tahu apa yang menyebabkan terjadinya Dupuytren's contracture ini.
Meskipun kekurangan hormon itu biasanya sesuatu yang tergolong langka, sedikit pria memang ada yang menderita kekurangan hormon pria yang diperlukan untuk mendorong terjadinya perkembangan seksual, produksi sperma dan keberhasilan memperoleh ereksi. Anda banyak alasan mengapa hal ini bisa terjadi.
Satu hal yang menjadi sebab mengapa ini terjadi dikenal dengan Sindrom Klinefelter, yaitu ketidaknormalan bawaaan dari kromosom. Bukannya memiliki satu kromoson X dan satu kromosom Y, pria yang menderita sindrom Klinefer ini malah punya dua X dan satu Y. Pria yang mengidap sindrom Klinefer ini tidak memproduksi testosteron yang cukup.
Pria yang menderita impotensi juga bisa mempunyai kekurangan hormones luteinising hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH), atau sebuah akses hormon proclatin (lihat Bagian 6). Biasanya, impotensi bisa disebabkan karena kekurangan hormon thyroid, yang dihasilkan dalam kelenjar thyroid pada leher.
No comments:
Post a Comment