Friday, September 11, 2009

Impotensi dan Kesehatan Anda

Pengobatan Ustadz Galih Gumelar - Penis Anda bukanlah organ yang terpisah dari bagian-bagian lainnya dari tubuh Anda. Bagian yang satu ini merupakan sesuatu yang tak terpisahkan dari diri Anda. Seperti juga mata Anda, ginjal, kaki Anda, dan hati Anda. Anda tidak bisa menginginkannya untuk berfungsi secara sendiri-sendiri dari bagian-bagian lainnya dalam tubuh Anda. Penis Anda dipengaruhi oleh segala hal yang sedang berjalan dalam tubuh Anda. Bila Anda sedang mengalami selesma yang parah, atau merasa amat lelah, atau demam, maka penis Anda pun nampaknya akan merasa tidak segan juga untuk melakukan apa-apa. Anda akan menyadari hal ini di waktu malam Anda merasa letih, pokoknya Anda tidak bernafsu untuk menyentuh yang namanya seks.

Keseluruhan kesehatan Anda adalah sesuatu yang vital. Bila Anda menderita penyakit yang berkepanjangan, maka kemungkinan besar Anda pun akan merasa kurang sehat untuk berhubungan seks.

Misalnya, bila Anda menderita kegagalan ginjal yang parah, maka Anda mungkin akan merasa amat lemah. Penyakit berkenaan dengan jaringan konektif lainnya macam rheumatoid arthritis atau systemic lupus erythematosus (SLE) mungkin juga mempengaruhi kemampuan Anda atau hasrat Anda untuk berhubungan seks.

PENYAKIT JANTUNG
Pria yang menderita penyakit jantung khususnya mudah terserang impotensi. Pada awalnya, bila Anda menderita penyakit jantung, maka pembuluh darah Anda kemungkinan berada dalam keadaan parah.

Hal ini berarti, si pembuluh darah yang menyuplai darah ke penis Anda nampaknya tidak begitu bagus juga. Jadi, bila Anda punya penyakit jantung, maka Anda mungkin memiliki alasan fisik untuk menjadi impoten.

Sebagian dari obat-obatan yang Anda minum untuk mengobati penyakit jantung atau tekanan darah tinggi Anda juga bisa mengakibatkan impotensi, atau setidaknya bisa membuat impotensi yang ada sekarang ini makin menjadi-jadi (lihat Bagian 3 untuk lebih jelas lagi).

Dan lagi, hal yang paling mempengaruhi dibanding semua hal di atas adalah satu masalah yang terpenting- rasa takut. Bila Anda punya penyakit jantung, dan khususnya bila Anda pernah terkena serangan jantung, maka Anda pun jadi takut kalau-kalau latihan apa pun yang Anda jalani akan bisa mengakibatkan serangan jantung lainnya lagi.

Bila Anda merasa cemas akan efek dari seks, maka kecemasan itu akan bisa membuat Anda impoten. Rasa takut ini memang bisa dimengerti, namun ada kiat yang bisa Anda perbuat untuk mengatasinya. Anda harus membicarakannya dengan dokter Anda mengenai kapan Anda bisa mulai berhubungan seks lagi setelah serangan jantung kebanyakan dokter menganjurkan Anda untuk menunggu 4 higgga 6 minggu.

Kemudian, di saat Anda mulai melakukan seks lagi, lakukanlah dengan "alon-alon asal kelakon." Karena Anda pun tentunya tidak bisa mengharapkan untuk mampu lari menempuh jarak sekian jauhnya dalam waktu sekejap saja, Anda pun tidak seharusnya berharap untuk bisa jadi atlet seksual dalam sekejap. Bila Anda melakukannya dengan perlahan, dan meminta pasangan Anda untuk lebih melakukan aksi fisik, maka Anda pun tidak usah merasa takut-takut untuk perlahan mulai menjalani kembali kehidupan seks normal Anda.

Dan bila Anda tidak merasa takut untuk berhubungan seks, maka impotensi pun menjadi sesuatu yang tidak usah begitu Anda kuatirkan.

DEPRESI
Depresi adalah masalah yang ditemui di mana-mana. Anda tenggelam dalam kesedihan, Anda merasa sulit untuk tidur, Anda kehilangan nafsu makan, dalam benak Anda berkecamuk masalah-masalah yang dulu-dulu. Untuk sebagian pria, keadaan ini merupakan sesuatu yang hanya terjadi sementara saja. Namun untuk pria lainnya, ini termasuk masalah yang sekali-kali kambuh.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa depresi tidaklah sekedar suatu keadaan pikiran kita, namun semacam penyakit fisik yang terjadi untuk mempengaruhi otak dan pikiran, bukannya sejumlah bagia dari tubuh. Depresi bukanlah sesuatu yang bisa begitu saja Anda "enyahkan." Depresi itu termasuk penyakit fisik yang membutuhkan pengobatan medis, seperti juga penyakit lainnya.

Bila Anda dilanda depresi, jelas-jelas Anda kemungkinan tidak akan bergairah untuk melakukan seks. Nafsu seks Anda kemungkinan akan rendah. Yang terpenting dari itu, keseluruhan tubuh Anda menderita akibat penyakit Anda. Anda mungkin akan merasa Anda jadi impoten sebagai akibat dari depresi yang menyerang Anda.

Impotensi yang dikaitkan dengan depresi nampaknya akan menjadi masalah yang sifatnya sementara, yang akan berkurang kalau depresi Anda sirna. Namun yang lebih rumitnya, sebagian obat yang dipakai untuk mengobati depresi (atau mencegahnya) bisa membuat Anda impoten atau membuat impoten yang sudah Anda derita menjadi makin buruk. Obat-obatan ini umumnya termasuk dalam kelompok obat-obatan yang dikenal dengan MAO inhibitors, atau monoamine oxidase inhibitors. Lihat Bagian 3 untuk keterangan lebih terperinci.

KANKER
Bila Anda menderita kanker, maka Anda mungkin akan mengalami impotensi untuk sementara waktu, Hal ini terjadi karena beberapa alasan:
* Kanker itu sendiri mungkin membuat diri Anda begitu lemah.

* Pengobatan yang dijalani mungkin membuat Anda sakit atau merasa lelah.

* Anda mungkin menjalani operasi yang berkaitan dengan citra diri Anda sendiri dan seksualitas Anda. Misalnya, Anda mungkin terpaksa harus diambil testisnya karena kanker testis. Hal ini membuat Anda memikirkan seksualitas Anda, dan menumbuhkan rasa takut Anda, dan mungkin buntut-buntutnya akan membuat Anda impoten.

* Segala perjalanan yang harus Anda lakukan untuk menemui dokter dan mendatangi rumah sakit mungkin mengkibatkan Anda merasa lelah.

* Anda mungkin merasa takut memikirkan kalau-kalau Anda nanti akan mati.

* Karena segudang alasan itu, dan masih banyak lagi, kanker bisa menganggu seksualitas Anda. Adalah penting untuk menyadari bahwa kemungkinan kecil impotensi Anda itu akan terjadi selamanya. Di kala kanker Anda telah berakhir, dan pengobatan sudah usai, tenaga seksual dan potensi Anda pun hampir pasti akan kembali.
(Sebagian pengobatan untuk kanker bisa mengakibatkan Anda kehilangan kesuburan Anda, yang merupakan hal lain lagi. Anda harus bertanya kepada dokter Anda mengenai hal ini bila Anda menjalani pengobatan kanker).

Anda mungkin akan melakukan pendekatan terhadap hal ini dalam satu atau dua cara. Kalau tidak dengan menerima keadaan impotensi Anda yang sifatnya sementara itu, Anda bisa menemukan cara lain untuk menumpahkan keinginan seksual Anda. Lihatlah Bagian 7 untuk keterangan lebih terperinci mengenai ini. Atau Anda pun bisa mencari pertolongan. Dalam soal berpikir atau bertindak, tidak ada yang namanya salah atau benar.

No comments: