Friday, July 31, 2009

Konsumsi Ikan dapat Mengurangi Risiko Gangguan pada Otak

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Konsumsi ikan tuna dan ikan lainnya telah diteliti dapat mengurangi angka kejadian dari infark (kematian sel) otak subklinis dan abnormalitas dari substansi putih otak. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi ikan dalam porsi sedang pada orang dewasa berkaitan dengan penurunan abnormalitas otak yang dibuktikan melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Konsumsi ikan yang dimaksud dalam hal ini adalah ikan dengan pengolahan direbus atau dipanggang.

Jenis ikan yang yang memiliki peran penting dalam kesehatan adalah yang mengandung eicosapentanoic dandocosahexanoid acid. The American Heart Association (AHA) menganjurkan agar memakan ikan minimal 2 kali dalam seminggu. Rekomendasi yang mereka berikan adalah ikan seperti makarel, tuna, herring, dan salmon yang memiliki kandungan omega 3 dalam kadar tinggi.

Penelitian yang diketuai oleh Jyrki Virtanen, PhD dari Universitas Kuopio di Finlandia melibatkan 3660 partisipan usia 65 tahun ke atas atau lebih tua. Semua partisipan merupakan bagian dari Penelitian Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah, dan memiliki pemeriksaan MRI sebagai dasar. Lima tahun kemudian, hanya sekitar 2300 pasien yang membutuhkan pemeriksaan MRI ulang.

Setelah menganalisis berbagai faktor risiko multipel, peneliti menemukan bahwa risiko mengalami infark di satu atau beberapa tempat, lebih rendah pada mereka yang mengkonsumsi tuna dan ikan lain 3 kali atau lebih dalam seminggu dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi ikan kurang dari 1 kali sebulan. Mereka menemukan bahwa konsumsi ikan berkaitan dengan penurunan angka kejadian dari infark subklinis. Dan ikan juga berkaitan dengan penurunan gangguan pada substansi putih di otak. Para peneliti juga menemukan bahwa tidak didapatkan keterkaitan antara ikan yang digoreng dengan abnormalitas dari otak.

Sumber : www. fairmanstudios.com

Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan diantaranya adalah rekruitmen berdasarkan polulasi, jumlah partisipan yang besar, dan pemeriksaan menyeluruh mengenai faktor risiko lain, termasuk memiliki MRI sebagai dasar. Namun penelitian ini juga memiiliki kelemahan diantaranya adalah adanya faktor lain yang mendukung kesehatan seperti pola hidup sehat. Para peneliti memerlukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai konsumsi ikan atau minyak ikan untuk membuktikan keterkaitannya menurunkan angka kejadian iskemik.

No comments: