Tuesday, December 16, 2008

Perokok Pasif Hirup 75% Racun Rokok

Perokok Pasif Hirup 75% Racun Rokok
BERBAHAYA: Perokok pasif kemungkinan menghirup lebih 75% zat berbahaya dari rokok dibandingkan perokok aktif.

JAKARTA-- Tahukah Anda, perokok pasif menghisap lebih banyak zat berbahaya dibandingkan perokok aktif? Alasannya, perokok aktif hanya menghisap sekitar 25% dari asap rokok yang berasal dari ujung yang terbakar. Sementara 75% lainnya diberikan kepada non perokok ditambah separuh asap yang dihembuskan perokok.

Faktanya, perokok pasif menghisap 4.000 jenis bahan kimia saat terpapar asap rokok orang lain. Beberapa racun yang paling mematikan dalam rokok antara lain, tar yang mengiritasi pada paru-paru dan menyebabkan kanker.

Kemudian, karbonminiksida yaitu gas beracun yang menghalangi masuknya oksigen ke dalam tubuh, nikotin sebagai racun penyebab kecanduan bergabung dengan zat lain yang menyembabkan penyempitan pembuluh darah. Rokok juga mengandung bahan-bahan lain penyebab kanker.

Sayangnya, bagi Anda perokok pasif akan menghisap kandungan zat berbahaya lebih banyak dari perokok aktif yaitu tar dan nikotin tiga kali lebih banyak, karbon monoksida lima kali lipat dan gas-gas berbahaya lainnya 50 kali lebih tinggi.

Jumlah perokok di Indonesia menempati urutan ke tiga setelah China dan India. Sekitar 2.000 orang meninggal dunia setiap hari karena rokok. Sementara 43 juta anak Indonesia dan 64 juta perempuan terpapar asap rokok orang lain. Lebih dari 150 juta orang Indonesia "dipaksa" menghirup asap rokok orang lain.

Dr. Widyastuti Soerojo, MSC, anggota Ikatan Ahli Kesehatan Masyrakat Indonesia (IAKMI) dalam tulisannya menyebutkan, asap rokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker payu hingga 30%. Selain itu, risiko terkena penyakit kronis lain seperti kanker mulut, kanker lambung dan kanker hati sekitar 8-17 kali lebih besar.

Dia juga menuturkan, asap rokok berdampak pada kehamilan dengan risiko bayi prematur, sindrom kematuan bayi mendadak dan pertumbuhan janin terhambat serta keguguran.

Anak-anak dengan orangtua perokok aktif berisiko mendeerita penyakit nafas dua kali lebih besar dari anak non perokok. Juga berisiko mengalami penyakit telinga tengah dan keterlambatan pertumbuhan serta menurunnya fungsi paru. (ri)

No comments: