Tuesday, December 16, 2008

Kurang Vitamin D Picu Sakit Jantung











Kekurangan vitamin D mungkin penyebab peningkatan risiko penyakit jantung yang mudah diperbaiki.

Para peneliti mengatakan pertumbuhan tubuh mengisyaratkan bahwa kekurangan vitamin D meningkatkan risiko penyakit jantung serta penyakit lain yang berhubungan erat dengan penyakit jantung seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes.

Beberapa studi telah menunjukkan bahwa orang-orang dengan kadar vitamin D rendah mempunyai risiko 2 kali lebih besar terkena serangan jantung, stroke, serta penyakit yang berhubungan dengan penyakit jantung lainnya dibandingkan dengan orang yang mempunyai kadar vitamin D yang lebih tinggi.

"Kekurangan vitamin D tidak kelihatan, tetapi risiko penyakit kardiovaskular yang perlu dikhawatirkan," kata peneliti James H. O'Keefe, MD, direktur pencegahan kardiologi di Mid America Heart Institute di Kansas City."Vitamin D mudah didapat, suplemennya sederhana, aman dan tidak mahal."

Sebagian besar kebutuhan tubuh akan vitamin D terpenuhi melalui respon kulit terhadap cahaya matahari. Sumber vitamin D yang lain adalah salmon, sardines, minyak ikan cod, susu, serta sereal. Vitamin D juga bisa dikonsumsi dalam bentuk suplemen.

Kekurangan vitamin D semakin meningkat

Kekurangan vitamin D biasanya dikaitkan dengan lemahnya tulang dan otot, tetapi dalam beberapa tahun terakhir sejumlah studi menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kegagalan fungsi jantung, dan peradangan kronis pembuluh darah. Selain itu, bisa juga mengubah kadar hormon yang meningkatkan resistensi insulin, yang meningkatkan risiko diabetes.

Dalam review artikel yang dipublikasikan di Journal of the American College of Cardiology, para peneliti menyajikan data terbaru yang menghubungkan kekurangan vitamin D dengan penyakit jantung dan menyarankan untuk melakukan screening dan pengobatan.

Para peneliti mengatakan kekurangan vitamin D ada hubungannya dengan kebiasaan hidup orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan dan berusaha untuk meminimalkan terpapar sinar matahari dengan penggunaan sunscreen.Sunscreen dengan faktor pelindung dari matahari memblokir hampir 99% vitamin D sehingga tidak bisa menembus kulit.

"Kita jarang berada di luar ruangan, dan orang yang lebih tua serta orang yang kelebihan berat badan kurang efektif merespon cahaya matahari," kata O'Keefe."Sedikit cahaya matahari baik untuk kesehatan, tetapi penggunaan sunscreen untuk melindungi kulit dari kanker juga penting apabila Anda berada di luar ruangan lebih dari 15-30 menit terpapar cahaya matahari."

"Mengembalikan kadar vitamin D ke normal penting untuk mempertahankan kesehatan tulang dan otot, juga meningkatkan kesehatan jantung," kata O'Keefe.

(*/web.MD.com)

No comments: