Dalam sebuah penelitian di Chicago, Amerika Serikat, para sukarelawan dibayar 800 dolar AS untuk disemprotkan virus flu di sekitar hidung dan menginap di hotel selama lima hari untuk mengetahui apakah mereka benar-benar menjadi sakit.
Dosen Universitas Pitsburgh Carnagie Mellon yang mempelajari pengaruh stres, Sheldon Cohen mengatakan selama tidur cukup tubuh akan terasa fit dan itu cukup untuk terhindar dari flu.
Sementara itu, Peneliti Universitas California Dr. Michael Irwin mengatakan, penelitian sebelumnya menyatakan tidur yang cukup akan memantapkan sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian itu merupakan yang pertama kali mengaitkan antara kualitas tidur dengan risiko terhadap penyakit.
"Pesan yang terkandung mencoba mengingatkan kembali untuk tidur dengan jam normal,karena itu merupakan hal yang sangat penting untuk kesehatan," ujar Irwin.
Selama musim flu, hendaknya Anda menjauhi diri dari bersin orang lain dan penyebab lain. Sebuah studi di arsip internal kesehatan menyatakan, hal-hal tersebut penyebab utama pembawa virus flu dan kebanyakan menjadi terinfeksi. Akan tetap setiap orang tidak mendapat gejala flu.
Bagi masyarakat yang tidur kurang dari tujuh jam semalam dalam seminggu, akan lebih rentan 3 kali terkena virus flu ketimbang yang tidur selama delapan jam atau lebih dalam semalam.
Untuk menemukan penyebab flu,peneliti merekrut 78 pria dan 75 wanita, yang kondisi tubuhnya sehat dan masing-masing akan melawan virus.
Pertama, kebiasaan tidur mereka akan dimonitor selama dua minggu. Setiap malam, peneliti menwawancarai mereka lewat telepon sebelum mereka tidur. Pertanyaan yang diajukan seputar apa yang mereka lalukan ketika akan pergi tidur, dan kapan mereka bangun dan berapa lama waktu yang mereka habiskan ketika mereka bangun tengah malam dan jika beristirahat ketika pagi hari.
Kemudian mereka akan dibawa ke Hotel, saat virus disebarkan. Setelah lima hari,virus telah bekerja dengan baik menginfeksi 135 dari 153 sukarelawan. Tetapi hanya 54 orang yang sakit.
Selain itu, para peneliti juga mencoba melakukan percobaan dengan menggunakan tisu yang ditaruh virus, yang ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kelebihan jam tidur. Dari situ bisa diketahui orang yang 8% kelebihan jam tidur dapat terkena flu lima kali lipat daripada orang yang kelebihan jam tidur sekitar 2%.
Menurut Cohen, tidur merupakan cara terbaik untuk meningkatkan respon kekebalan pada tubuh.
Sementara itu,peneliti masalah tidur asal Universitas Pitsburgh, Daniel Buysee dalam studinyamengatakan, terlalu banyak menghabiskan waktu ditempat tidur juga akan menggangu kualitas tidur. "Anda akan memperoleh manfaat jika tidur secukupnya,"ujarnya.
No comments:
Post a Comment