Meski tidak menular, penyakit sistemik disebabkan kelainan sistem kekebalan tubuh ini belum dapat disembuhkan secara total sampai sekarang. Namun, Ketua Yayasan Peduli Psoriasis Indonesia, dr dr Danang Sp.KK menegaskan masyarakat harus tetap waspada terhadap pengaruh lingkungannya.
"Penyakit itu lebih disebabkan oleh faktor genetik. Namun kadangkala pemicunya ialah kondisi tubuh orang tersebut. Seperti emosi yang tidak terkendali atau stress berat," ungkap Danang dalam acara edukasi Psoriasis di Jakarta, pekan lalu. Malah psoriasis sangat dekat dengan kondisi psikologi, artinya sesorang dengan resiko psioriasis tinggi rentan kambuh bila kondisi mental mereka menurun.
Selain emosi tak terkendali, berdasarkan penelitian para dokter, Danang mengatakan faktor pemicu psoriasis, antara lain trauma fisik, garukan atau gesekan dan tekanan yang berulang-ulang, obat oral tertentu--antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik, infeksi khususnya pada infeksi saluran pernafasan, makanan berkalori tinggi, dan alkohol.
"Penyakit ini ditandai dengan proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Jika normalnya berlangsung dalam tenggat 3 sampai 4 minggu, proses pergantian psoriasis berlangsung cepat yaitu 2-4 hari," papar Danang.
Meski tidak menular, sayangnya psoriasis belum dapat disembuhkan secara total. Pengobatan yang ada hanya menekan gejala psoriasis, memperbaiki keadaan kulit, dan mengurangi rasa gatal. Danang mengatakan penderita psoriasis tidak bisa berhenti dari pengobatan karena penyakit itu bersifat kronik dan hilang-timbul.
"Terbawa hampir sepanjang hidup, sehingga pengobatan dan perawatan juga harus dilakukan terus menerus," ungkapnya.
Sementara itu, Konsultan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr Azen Salim mengatakan untuk mencapai masa remisi atau kondisi kulit normal, dapat dikendalikan dengan obat, namun perlu kerjasama baik antara pasien dengan dokter yang merawat.
"Pengobatannya masih mahal, berefek samping serius, dan belum tentu dapat digunakan semua pasien, untuk itu diperlukan komunikasi yang baik antara pasien dan dokter," papar Azen.
Selain pengobatan medis penderita juga harus rutin melakukan perawatan kulit dan kondisi tubuh. Diet yang sesuai dan mempunyai pola gaya hidup sehat.
No comments:
Post a Comment