Sakit gigi memang bukan merupakan penyakit berat dan mematikan seperti halnya kanker atau tumor. Namun akibat yang ditimbulkan sakit gigi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Meski bagian tubuh yang terserang sakit adalah gigi, tetapi dampaknya menimpa pada organ tubuh lain seperti sakit kepala susah tidur, cepat marah, dan lain-lain.
Sering kali kesehatan gigi kurang mendapat perhatian serius dan tatkala terserang sakit gigi barulah disadari betapa pentingnya arti kesehatan gigi. Gigi merupakan alat penting bagi manusia untuk membantu pencernaan makanan.
Pada umumnya gangguan penyakit gigi yang banyak dikeluhkan masyarakat kita di antaranya adalah karies gigi (plak), kerusakan jaringan ikat akar gigi (periodonsium), kerapuhan gigi (flurosis) dan gigi berlubang.
Karies gigi dan gangguan gigi berlubang merupakan gangguan kesehatan gigi yang paling umum dan terbesar luas di sebagian penduduk dunia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di eropa, Amerika, dan Asia disimpulkan 90-100 persen anak-anak di bawah usia 18 tahun terserang karies gigi. Namun pada saat ini banyak orang dewasa yang terserang penyakit karies gigi tersebut.
Timbulnya karies disebabkan oleh beberapa faktor diantarannya, adanya mikroorganisme streptocacus mutans atau kuman yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang yang mengleuarkan toksin (racun), cairan saliva dan air liur, sisa-sisa makanan yang terselip pada gigi dan gusi terutama makanan yang mengandung karbohiodrat dan makanan yang lengket seperti coklat dan biskuit.
Permukaan dan bentuk gigi yang tidak teratur dapat mengakibatkan sisa-sisa makanan terselip dan bertahan sehingga produksi asam oleh bakteri berlangsung cepat dan mengakibatkan terjadinya pembusukan gigi yang memicu timbulnya karies gigi.
Gejala timbulnya karies gigi ditandai dengan permukaan yang kasar dan terdapat noda-noda putih atau kecoklatan pada permukaan gigi. Pada kondisi yang parah, gigi menjadi berlubang dan timbul spontan tetapi berjalan melalui proses yang panjang. Penyakit karies gigi banyak dialami oleh masyarakat saat ini.
Latar belakang timbulnmya karies gigi antara lain kurangnya perhatian masyarakat atau pribadi akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut serta didorong pola konsumsi bahan makanan yang dapat memicu timbulnya serangan karies gigi.
Gangguan flourosis disebabkan oleh penggunaan fluroide yang berlebihan pada masa pembentukan gigi dan hal tersebut biasanya terjadi tanpa disadari. Timbulnya gangguan plurosis ini biasanya terjadi ditandai dengan adanya garis putih kecil pada email yang secara terus-menerus menyerang seluruh lapisan email gigi. Jika kondisinya sudah parah, lapisan email gigi berubah warna menjadi putih seperti kapur dan secara bertahap hingga gigi akhirnya rapuh dan akan patah.
Kiat mencegah timbulnya pluorosis, jangan terlalu sering/banyak menggunakan fluoride untuk mengatasi karies gigi (gigi berlubang). Dianjurkan banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung kalsium, seperti kacang kedelai, sayuran hijau, dan minyak wijen serta mengkonsumsi susu yang mengandung kalsium tinggi.
Gangguan peridonsium menyerang jaringan di sekeliling gigi yang terjadi pada pertemuan dental plague (plak gigi) dengan gusi. Gangguan ini disebabkan oleh toksin dan enzim yang dihasilkan kuman yang ada pada plak gigi. Kuman tersebut selanjutnya merembes ke luar dari lapisan plak gigi dan akhirnya masuk ke dalam jaringan gusi sehingga timbul iritasi, peradangan (implamasi) dan kerusakan jaringan.
Akibatnya jaringan tersebut diserang oleh bakteri lain yang menimbulkan infeksi pada alat gigi dan merusak ligamentum periodensium. Akibatnya, gigi menjadi goyah dan akhirnya tanggal lebih dini.
Terapi alamiah mengatasi sakit gigi, yaitu gunakan 10 Butir cengkeh disangrai lalu ditumbuk hingga menjadi bubuk, kemudian bubuk cengkeh dimasukkan ke dalam gigi yang berlubang lalu ditutup dengan kapas. Barang putih secukupnya ditumbuh hingga halus kemudian ditempelkan pada gigi yangberlubang.
Atau gunakan cabai hijau dipotong ujungnya sedikit lalu dibakar. Setelah panas, tempelkan cabai tersebut pada gigi yang sakit. Bisa juga dengan menggunakan daun kembang sore direbus dengan air 600 cc hingga tersisa 300 cc, lalu selagi hangat digunakan berkumur-kumur.
(Prof HM Hembing Wijayakusuma adalah ahli pengobatan taradisional dan akupunktur, Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional & Akupunktur se-Indonesia [HIPTRI])
No comments:
Post a Comment