Saturday, October 11, 2008

Jamur Kulit yang sering Kambuh

Jamur kulit? Sekalipun bagi kebanyakan orang tidak menyakitkan, gangguan kulit yang satu ini boleh dikata sangat menjengkelkan. Problem ini adalah infeksi jamur. Di daerah tropis, seperti di Indonesia, hampir seluruh jenis tanaman tumbuh subur, termasuk berbagai jenis jamur yang berkembang biak di kulit. Bagaimana jamur kulit bisa terjadi?

SAMBIL menahan malu Agus meyodorkan bokongnya untuk diperiksa. "Gatalnya minta ampun, Dok," katanya berkeluh kesah. Di bokongnya terlihat bercak-bercak merah tebal. "Mirip pulau ya, Dok," selorohnya. Lantas, Iwan, sahabat karibnya yang ketiban problem yang sama, hampir putus asa menghadapi gangguan kulit yang telah bertahun-tahun menggerogoti tubuhnya. "Resah juga kalau bercak-bercak ini merayap keluar melewati daerah yang tertutup pakaian. Wah, bisa jadi nggak pede dong," keluh Iwan.

Lain lagi dengan Dewi, seorang olahragawan. Ia akhir-akhir ini sibuk menggaruk telapak kakinya. Lama-lama, hobi "mengasyikkan" ini justru membuat kulit kakinya merah dan perih. Di atasnya lantas bermunculan bintik-bintik kecil. Inilah "penyakit" jamur kulit. Sekalipun bagi sebagian besar orang ia tidak menyakitkan, namun gangguan kulit yang satu ini boleh dikata sangat menjengkelkan. Problem ini adalah infeksi jamur. Di daerah tropis, seperti di Indonesia, hampir seluruh jenis tanaman tumbuh subur, termasuk berbagai jenis jamur yang berkembang biak di kulit. Istilah medisnya adalah dermatomikosis. Artinya, semua penyakit jamur yang menyerang kulit. Istilah dermatomikosis mesti dibedakan dengan dermatofitosis yang merupakan golongan jamur yang doyan atau gemar mencerna jaringan yang mengandung zat tanduk (keratin), misalnya stratum korneum pada epidermis (kulit ari), rambut, dan kuku. Sering pula ia disebut tinea, ringworm, kurap, teigne, atau herpes sirsinata.

Dermatofita adalah golongan jamur penyebab dermatofitosis. Ia terbagi dalam tiga genus -- trichophyton (T), mycrosporum (M), dan epidermophyton (E). Berikutnya golongan dermatofitosis diklasifikasi berdasarkan lokasinya. Disebut tinea kapitis jika menyerang kulit kepala, rambut, alis, dan bulu mata. Tinea korporis, jika menyerang badan dan anggota badan, termasuk tinea kruris yang khusus menyerang lipat paha, daerah bawah perut, dan sekitar anus. Tinea barbae menyerang daerah dagu, jenggot dan jambang. Tinea manum menyerang tangan dan telapak tangan. Tinea pedis menyerang sela-sela kaki dan telapak kaki. Dan tinea unguinum menyerang kuku.

Kutu Air
Nama asingnya athelete's foot, ringworm of the foot, atau kutu air. Kutu air adalah infeksi jamur pada kulit kaki, terutama pada sela-sela jari dan telapak kaki. Paling sering bercokol diantara jari ke-4 dan ke-5, yang seringkali meluas ke bawah jari dan sela jari-jari lain. Oleh karena daerah ini lembab, maka sering terlihat maserasi -- berupa kulit putih dan rapuh. Jika bagian kulit yang mati ini dibersihkan, maka akan terlihat kulit baru, yang pada umumnya juga telah diserang jamur. Bentuk klinis macam ini dapat terjadi bertahun-tahun, tanpa keluhan berarti. Bahkan sebagian di antara penderitanya total bebas gejala. Sebagian penderitanya baru merasa terganggu ketika muncul bau tak sedap dari kulit kaki mereka. Tidak menutup kemungkinan munculnya infeksi bakteri (infeksi sekunder) yang dapat menunjukkan gejala mulai dari yang ringan (bintil-bintil merah yang perih) hingga yang lebih berat seperti nyeri dan demam.

Kutu air sering menyerang mereka yang dalam kehidupan sehari-hari banyak mengenakan sepatu tertutup. Lebih-lebih pada pekerja yang kakinya sering atau selalu basah. Jamur makin riang berbiak jika penderitanya tidak melakukan perawatan kaki dengan baik. Berangkat dari konsep ini, sesungguhnya upaya preventifnya mudah. Anda mesti menjaga agar daerah kaki tidak lembab dalam periode waktu yang lama. Yakinkan kaki Anda kering betul, yakinkan kaki diseka dengan handuk, sebelum mengenakan kaus kaki.

Kadas atau Kurap
Kadas atau kurap sangat populer, sangat sering menyerang kulit. Wujudnya di kulit berupa bercak berbentuk bulat atau lonjong dan berbatas tegas. Warnanya kemerahan, bersisik, dan berbintil-bintil. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang. Kadang-kadang timbul lecet akibat garukan kuku. Jika infeksi ini menyerang daerah lipatan, ia sering disebut sebagai tinea kruris. Sebaran geografisnya pada lipatan paha, daerah kelamin luar, sekitar lubang anus, dll. Lantas, tinea unguium (onychomycosis, ringworm of the nail) adalah jamur yang menyerang kuku. Jamur ini merupakan dermatofitosis yang paling sukar dan lama disembuhkan. Kuku menjadi rusak dan rapuh. Bentuknya tak lagi normal. Di bagian bawah kuku akan menumpuk sisa jaringaan kuku yang rapuh.

Panu
Panu atau pitiriasis versikolor tergolong dermatomikosis yang non-dermatofitosis. Pasalnya, jenis jamur penyebabnya bukan termasuk dermatofita, melainkan malassezia furfur. Gambaran klinisnya pun tidak khas seperti tinea, berupa cincin dengan daerah tenang di bagian sentral. Sekalipun keluhannya tidak cukup berarti, problem kulit yang sangat populer ini memiliki tendensi yang menahun (kronik). Hanya ketika tubuh berkeringat, infeksi kulit ini melahirkan rasa gatal. Wujud klinisnya berupa bercak bersisik halus yang berwarna putih hingga kecokelatan. Distribusi geografisnya dapat dimana saja, bisa di badan, leher, lengan, bahkan di ketiak, lipat paha, tungkai atas, muka, dan kulit kepala yang berambut.

Pengobatan Satu hal yang sangat menjengkelkan dari infeksi ini ialah tendensinya yang sering kambuh. Karenanya, pengobatan mesti dilakukan menyeluruh, tekun, dan konsisten. Karena misi terapi tak hanya untuk menyembuhkan penyakit yang saat ini sedang diderita, tetapi mencegah serangan ulang (kekambuhan).

Obat-obat anti-jamur dapat diberikan secara topikal (dioles), ada pula yang tersedia dalam bentuk oral (obat minum). Jenis obat luar (salep) seringkali digunakan jika lesi kulit tidak terlalu luas. Salep harus dioleskan pada kulit yang telah bersih, setelah mandi atau sebelum tidur selama dua minggu, meskipun lesinya telah hilang. Menghentikan pengobatan dengan salep dapat menimbulkan kekambuhan. Pasalnya jamur belum terbasmi dengan tuntas. Jika prosesnya cukup luas, selain obat topikal, perlu ditambahkan obat minum, misalnya griseofulvin, terbinafine, itraconazole, dll.

Jangan lupa, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat-obat tersebut. Sebab, obat-obat itu tidak untuk semua orang. Mereka yang menderita payah liver tidak dapat menelan jenis obat-obatan itu.

* dr. injil abu bakar

CARA MENGHAMBAT BERBIAKNYA JAMUR
* Cuci kaki setiap hari.
* Keringkan kaki dengan baik, khususnya di sela-sela jari.
* Gunakan kaus kaki yang bersih, ganti kaus yang basah atau
lembab sesegera mungkin.
* Gunakan sandal atau sepatu ketika berjalan kaki di dalam
kamar mandi umum atau kolam renang umum.
* Gunakan pakaian dalam yang bersih dan tidak ketat.
* Pilih bahan pakaian dalam dari bahan yang menyerap
keringat.
* Keringkan daerah-daerah lipatan, khususnya setelah mandi.

1 comment:

cv.seruni said...

pak,obat untuk penyakit jamur yang untuk di minum nama obatnya apaan yah