Monday, October 13, 2008

Menyiasati Si 'Kembang Jambu' (UBAN)

Sebagian orang menganggap, kilau perak yang menyelinap di antara urai rambut hitam sebagai pertanda pendewasaan. Namun tak sedikit pula yang menganggap semacam warning, peringatan bertambahnya usia. Apa pun alasannya, seringkali kedatangan si kembang jamu alias uban ini tak diharapkan. Dicabut, di semir? Atau mau coba akupuntur untuk mengatasinya?

Uban identik dengan usia. Biasanya ketika usia memasuki kepala 4, uban mulai bak bunga jambu bertaburan. Sebenarnya, rambut putih yang lebih dikenal sebagai uban ini bisa menghinggapi rambut siapa saja, tanpa kenal usia. Secara normal memang uban datang pada usia 40.

Selain faktor genetika (keturunan) penyebab timbulnya uban bersifat multifaktor (lebih dari satu), antara lain kelelahan saraf mata, stres, pikiran, minuman keras, kurang makan sayur atau ikan laut.

Jangan Asal Cabut
Meski disadari bahwa secara alami wanita yang berusia 40 tahun mulai ubanan, kehadirannya terkadang mengejutkan dan tak diharapkan. Kehadirannya dianggap mengganggu penampilan. Dengan berbagai cara mereka mencoba menyembunyikan uban. Cara yang paling sering dilakukan adalah dengan mencabut, tapi sebenarnya cara seperti ini tidak dibenarkan.

"Sebaiknya uban jangan dicabut, karena akan merusak pori-pori sekitarnya dan mengganggu saraf akar rambut, " ucap Juliana Tjandara. Selanjutnya pakar akupuntur kecantikan ini menyarankan sebaiknya uban digunting sampai ke akar rambut. Agar peredaran kulit kepala lancar, pori-pori dimasase dengan menggunakan ujung jari.

Cara mudah yang sering dilakukan orang untuk mengatasi uban adalah dengan pengecatan. Kini berbagai cat rambut ditawarkan di pasaran, mulai yang hitam sampai merah muda. Penawaran ini membuat orang tergoda untuk mencobanya. Namun tentu saja harus berhati-hati memilihnya, coba tengok pengalaman Ny. Linda (bukan nama sebenarnya). Usianya 41 tahun, rambut hitamnya mulai dihiasi oleh ubat, "Satu… dua.. tiga. Hah, sudah 12 sekarang", gumamnya gundah saat bersisir di depan cermin.

Tanpa pikir panjang, ia mengecat rambutnya. Sekejap rambutnya menjadi hitam seperti sedia kala. Malamnya, Linda gelisah tak bisa tidur, kepalanya pusing bukan kepalang. Ia mengalami hipertensi sampai 180/120 dan tekanan darahnya tak jua kembali normal meskipun obat dari dokter sudah habis. Kebetulan sang suami punya teman akupuntur. Setelah mengetahui kasus cat rambut itu, Linda diminta menghentikan pemakaian cat rambut. Untuk menghilangkan sakitnya, Linda diakupuntur sampai menunggu reaksi cat hilang. Benar saja, begitu reaksi cat rambut hilang, tekanan darahnya turun. Tapi bila ia memakai cat rambut kembali, tekanan darahnya akan kembali naik.

Stres, Pemicu Uban
Untuk kepentingan sesaat, warna putih uban bisa diatasi dengan cat rambut. Namun sebenarnya pemakaian cat rambut justru dapat mengubah warna alami rambut dan memicu tumbuhnya uban. Akibat lainnya, cairan ini dapat mengubah jaringan kulit. Cat rambut akan menghilangkan sel-sel pigmen dan mengakibatkan perubahan warna.

Tak jarang wanita usia 35 tahun sudah mulai beruban. Penyebab tumbuhnya uban pada usia tersebut adalah gaya hidup yang tidak sehat. Stres, banyak pikiran, dan sering menggunakan komputer tanpa dibarengi olah raga teratur. Olah raga bisa memperlancar peredaran darah di kulit kepala sehingga pertumbuhan rambu bisa lebih sehat, dan hadirnya uban yang terlalu dini bisa dicegah.

Banyak cara dilakukan untuk mencegah timbulnya uban. Selain dengan konsumsi makan bergizi (protein dan sayuran serta olah raga teratur), cara lain yang banyak dilirik orang adalah akupuntur. Sebenarnya konsep menghilangkan uban dengan akupuntur sudah dikenal lama, namun baru dipraktekan pada tahun 1996 oleh Juliana Tjandra. "Menurut pengobatan akupuntur, rambut berhubungan dengan organ paru-paru dan ginjal. Jadi kalau rambut ada kelainan seperti rontok atau beruban, berarti ginjalnya lemah," ucap pengurus akupuntur internasional ini. Karenanya ginjal harus dikuatkan dengan mengambil titik akupuntur di pinggang, kaki dan telinga.

Untuk rambut beruban, selain ginjal yang dikuatkan, titik-titik akupuntur di sekitar kepala (rambut yang beruban) juga menjadi tujuan akupuntur. Jarum yang ditujukan di daerah lokal ini untuk merangsang pembentukan pigmen. Tempat lain yang perlu dituju adalah bagian yang menyebabkan timbulnya uban itu sendiri. "Jadi penyebab timbulnya uban juga mesti disembuhkan, " ucap akupuntur Pusaka Timur ini.

Jarum Bintang Tujuh
Tidak sulit mencari menyebab timbulnya uban, tinggal dilihat dimana letak tumbuhnya. Uban yang tumbuh di bagian depan kepala biasanya disebabkan sakit kepala. Penyebab sakit kepala inilah yang harus dikurangi. Biasanya penyebab sakit kepala berhubungan dengan pencernaan, dan pencernaan ini berhubungan dengan dahi, maka bagian dahi tersebut yang ditusuk.

Ada uban yang tumbuhnya hanya pada bagian belakang kepala, sementara semua bagain rambut hitam. Ini pertanda orang tersebut memiliki kelainan di tenggorokan. Sementara uban di atas telinga, menandakan ada gigi berlubang. Dan yang paling sering dijumpai uban yang tumbuhnya di kedua sisi dahi, pertanda kelelahan saraf mata.

Untuk menghilangkan kelelahan mata, ada cara mudah yang dapat dilakukan sendiri di mana saja. Ambil sikat rambut dan pukul telapak tangan kiri dan kanan sebanyak 30 kali, karena disini terdapat titik akupuntur yang berhubungan dengan lambung dan usus. Masase pada dahi perlu, karena disini juga terdapat titik yang berhubungan dengan lambung, usus dan mata. Masase pun dianjurkan di daerah yang banyak ditumbuhi uban agar merangsang kerjanya pembuluh darah halus.



No comments: