Friday, July 25, 2008

SEHAT DENGAN TERAPI WARNA

Dapat diterapkan di rumah. Mudah dan praktis!

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar warna memengaruhi kerja tubuh kita. Coba apa yang kita rasakan ketika
berada di ruangan hitam kelam atau cokelat tua? Pastilah tubuh dan pikiran kita enggan untuk berlama-lama di sana.
Contoh sederhana tersebut menjadi salah satu dasar dari terapi warna. Jika warna tertentu dapat menyebabkan pikiran
"tertekan" maka pastilah ada kombinasi warna lain yang membuat pikiran kita tenang dan relaks.

Terapi warna memang memanfaatkan warna untuk membantu mengatasi berbagai keluhan kesehatan. Dalam bidang
kedokteran, terapi warna digolongkan sebagai electromagnetic medicine atau pengobatan dengan gelombang
elektromagnetik. Perlu diketahui, tubuh memiliki respons bawaan yang otomatis terhadap warna dan cahaya tanpa
disadari serta terprogram secara genetik. Hal itu dapat terjadi karena pada dasarnya warna merupakan unsur dari
cahaya, dan cahaya adalah salah satu bentuk energi. Pemberian energi pada tubuh akan me-nimbulkan efek yang
positif.

Seseorang yang menderita sakit berarti tubuhnya kekurangan satu atau beberapa unsur warna ter-tentu. Dengan
mengaplikasikan warna yang kurang tersebut, diharapkan terbentuk kembali keseimbangan energi dalam tubuh.
Sebagai contoh, terapi sinar biru yang merupakan terapi warna di-berikan kepada bayi baru lahir yang mengalami
hiperbilirubin (bayi kuning). Dulu, lampu ungu digunakan untuk eklamsia pada ibu hamil. Bahkan beberapa penelitian
terakhir menunjukkan peran warna terhadap anak dengan masalah gangguan fungsi otak.

Setiap warna memiliki karakteristik energi tersendiri bila diaplikasikan pada tubuh. Penentuan kebutuhan warna tentu bergantung
pada permasalahan yang dialami anak. Misalnya, apakah ia hiperaktif, mengalami gangguan pertumbuhan, sulit
makan, dan sebagainya. Untuk mendeteksinya digunakan aura imaging (foto aura) atau tes wawancara untuk anak yang
sudah besar. Namun, perlu dipahami bahwa terapi warna merupakan pelengkap pengobatan. Jadi, bukan terapi tunggal.
Pasien dengan berbagai permasalahan medis tetap harus berobat dengan standar pengobatan yang ada.

KARAKTER WARNA

Banyak praktisi terapi warna mendasarkan terapi ini pada energi tubuh yang terfokus pada titik-titik mayor yang disebut
cakra. Korelasi antara masing-masing cakra dengan sistem organ dan warna tertentu dijelaskan sebagai berikut:

* Merah. Berhubungan dengan cakra dasar yang memengaruhi vitalitas, kekuatan, atau kesadaran. Merah berkaitan
dengan sistem pencernaan. Merah juga memberi stimulasi secara emosional dan fisik. Merah digunakan untuk
mengatasi anemia, tekanan darah rendah, penyakit kulit, infeksi saluran kencing. Baik pula diterapkan pada anak yang
membutuhkan latihan misalnya keterlambatan motorik.

* Oranye. Berhubungan dengan cakra limfa yang mengatur sirkulasi dan metabolisme. Warna ini berhubungan dengan
kegembiraan atau keceriaan.

Digunakan untuk mengatasi kelainan ginjal dan paru, asma, bronkhitis maupun sembelit. Spektrumnya dekat dengan
warna merah, sangat bagus bagi kegiatan anak yang bersifat konstruktif. Warna ini dapat juga meningkatkan nafsu
makan anak. Warna pelengkapnya adalah biru.

* Kuning. Berhubungan dengan cakra solar plexus yang memengaruhi intelektual dan pengambilan keputusan. Berkaitan
dengan otot dan saraf motorik. Kuning dapat menstimulasi konsentrasi. Berkaitan pula dengan kemauan. Warna ini
dapat digunakan untuk mengobati penyakit artritis dan dapat mengurangi keluhan penyakit yang ber-hubungan dengan
kejang otot, hipoglikemia, hipertiroid, batu empedu. Dianjurkan bagi anak-anak usia sekolah untuk memacu semangat
- Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 25 July, 2008, 16:48
belajarnya. Warna pelengkapnya adalah ungu.

* Hijau. Berhubungan dengan cakra jantung. Hijau merupakan warna yang alami dan menunjukkan kemurnian serta
harmoni. Warna hijau dianggap penyembuh yang luar biasa karena digunakan untuk menyeimbangkan dan menstabilisasi
energi tubuh. Juga merangsang proses berpikir dan belajar selain menstimulasi pertumbuhan maupun
penyembuhan.

* Biru. Berhubungan dengan cakra tenggorokan. Berkaitan dengan nalar, otak, dan indra. Warna ini menenangkan dan
sangat baik untuk mengatasi gastritis, artritis, nyeri pinggang bawah, sakit tenggorokan, asma, dan migren. Anak yang
mengalami sulit tidur atau sering terbangun malam ada baiknya tidur di ranjang dan ruangan berpulas biru. Anak
hiperaktif juga baik apabila mendapat ruang berwarna biru untuk membuatnya tenang. Warna pelengkapnya adalah
oranye.

* Ungu. Merupakan warna dari cakra mahkota dan berhubungan dengan energi dari fungsi tertinggi pikiran.Warna ini
sering digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi rasa ketidakberdayaan. Sering digunakan untuk
mengobati kelainan mental dan saraf juga dapat menekan nafsu makan. Ungu dianggap warna spiritual. Terapi warna
ungu kabarnya dapat meningkatkan respons sopan santun anak terhadap teman dan lingkungannya.

* Pink. Warna cinta yang diyakini dapat meningkatkan rasa kasih. Juga memberikan daya penyembuhan.

* Hitam/abu-abu. Warna ini sering kali digunakan untuk menekan nafsu makan. Salah satunya dengan cara menutup
meja dengan taplak hitam. Tapi, warna ini jarang digunakan pada kasus anak.

METODE TERAPI

Ada beberapa variasi metode yang digunakan. Di antaranya metode penyinaran, pakaian, makanan (buah-buahan dan
sayuran), solarized water (air berenergi matahari), unsur dekorasi, serta visualisasi. Lamanya bisa berlangsung selama
20-30 menit setiap kali terapi, bergantung pada kebutuhan.

Di rumah pun, kita dapat melakukan terapi warna ini:

* Penyinaran lampu

Terapi dengan lampu berwarna dilakukan dalam ruangan, misalnya kamar. Posisi anak dalam keadaan duduk atau
tiduran santai. Gunakan pakaian putih supaya tak terjadi distorsi warna. Jika ukuran kamar hanya 2x3 meter, cukup
gunakan lampu ukuran 5-15 watt dengan warna tertentu sesuai kebutuhan. Tetapi jika ruangannya besar, gunakan
lampu dengan daya yang lebih tinggi.

- Lampu biru, misalnya, bisa membantu melancarkan metabolisme tubuh dan merangsang fungsi intelektual. Terapi
cahaya biru juga membantu menghentikan perda-rahan dan menyembuhkan sakit telinga, hidung, mata, serta penyakit
kulit (bisul, borok, radang, dan eksim). Tapi bila diberikan secara berlebihan, warna biru bisa menyebabkan sakit kepala,
menimbulkan rasa malas, dan mengantuk.

- Lampu kuning untuk mengatasi masalah pencernaan, sulit makan, masalah kulit, radang sendi (artritis), membantu
merangsang kerja otak dan kelenjar limfa. Harap diperhatikan, warna kuning yang berlebihan justru bisa menyebabkan
kelelahan. Karenanya, lampu kuning harus dikombinasikan dengan lampu merah. Hasilnya dapat membantu mengurangi
rasa capek, pegal, malas dan tak bersemangat.

- Air berenergi matahari

Air ternyata dapat menerima energi vibrasi dari warna. Caranya, tempatkan air dalam botol atau gelas beragam warna.
- Bertenaga by KerSip Open Source Dibuat: 25 July, 2008, 16:48
Bisa juga memakai wadah kaca bening yang dilapisi filter plastik kaca warna tertentu. Lalu, jemur sebentar air dalam
wadah tersebut di bawah sinar matahari. Energi cahaya matahari akan menembus wadah yang kemudian diserap air. Air
dalam botol merah bersifat menambah semangat. Air botol biru memberi pengaruh relaksasi. Minumlah air ini secara
teratur sepanjang hari.

- Makanan (buah dan sayur)

Misalnya, bubur yang ditaburi potongan wortel kecil dapat merangsang nafsu makan anak, begitu pula ramuan temu
lawak (warna oranye untuk nafsu makan). Buah-buahan berwarna kuning pun merupakan sumber energi kuning.

- Pakaian

Pilihan warna pakaian juga memberikan efek terapi bagi pemakainya. Pakaian merah bisa menambah tenaga,
membantu menyembuhkan radang sendi, serta mengurangi rasa sakit. Namun terpapar sinar merah terlalu lama akan
menimbulkan perasaan tidak tenang dan agresif. Anak hiperaktif sebaiknya tidak memakai baju merah.

- Dekorasi

Bila memungkinkan tatalah ruang dengan warna yang sesuai. Misalnya, dapat memulainya dengan mengganti warna
sprei maupun sarung bantal dengan warna tertentu sesuai kebutuhan. Misal, warna biru selimut sangat baik digunakan
untuk merangsang tidur lelap. Atau mencat dinding ruangan sesuai warna yang dibutuhkan.

- Pernapasan warna

Dapat dilakukan dengan teknik visualisasi yang diciptakan oleh imajinasi. Anak usia sekolah dapat diajak melakukannya.
Bayangkan kita menghirup dan mengembuskan warna tertentu. Teknik ini dapat dilakukan sebelum tidur atau saat
bangun di pagi hari. Carilah tempat yang nyaman untuk duduk atau berbaring. Bernapaslah dalam, teratur, dan perlahan
sambil membayangkan udara warna tertentu sesuai kebutuhan.

- Berjemur

Cahaya matahari memiliki spektrum warna pelangi yang sangat penting peranannya dalam mengatur "jam biologis"
manusia maupun produksi hormonal. Karenanya, terapi sinar matahari baik digunakan untuk mengatasi gangguan
insomnia karena cahaya matahari membantu membentuk pola tidur yang baik. Vitamin D bagi tubuh juga didapatkan dari
sinar matahari dan bayi dianjurkan dijemur tiap pagi agar kadar bilirubinnya tidak meninggi. Lakukan "mandi" matahari
selama 10-15 menit di pagi hari sebelum pukul 08.00.

YANG SEHAT PUN PERLU

Terapi warna dalam kehidupan sehari-hari tidak sebatas diperuntukkan bagi individu yang sakit. Orang sehat pun perlu
memanfaatkan warna dalam segala aspek kehidupannya. Perhatikan saja, banyak resto trendi yang didesain apik
menggunakan warna oranye untuk dindingnya dan ternyata warna tersebut meningkatkan nafsu makan pengunjungnya.
Itulah yang dimaksud dengan pendekatan terapi warna pada berbagai aspek kehidupan.

Terapi warna atau cahaya dimulai sejak zaman Mesir kuno yang peninggalannya dapat ditemukan dalam bangunan kuilkuil
pusat penyembuhan. Unsur warna pun digunakan secara luas di India dan Cina sampai saat ini. Sementara di
Amerika Serikat dan Eropa, terapi warna mulai berkembang sejak pertengahan abad ke-19.

(Hilman Hilmansyah)

No comments: